TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Korban kritis atas nama I Nyoman Degdeg (35) yang dirawat intensif akibat ditebas dalam peristiwa Pemogan berdarah tak dapat ditolong lagi.
Korban meninggal dunia dalam perawatan di UGD RSUP Sanglah Denpasar.
Degdeg, satu dari empat korban penebasan di Jalan Mekar II Blok A VII Pemogan, Denpasar Selatan, Jumat (29/11/2019) ini menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (30/11/2019) pukul 01.00 Wita.
Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit mengatakan, korban masuk kamar jenazah sekira pukul 01.42 Wita.
Berdasarkan hasil visum luar yang dilakukan, petugas forensik menemukan luka terbuka pada puncak kepala, pipi dan lengan bawah kanan dan kiri serta telapak tangan kanan.
"Hingga saat ini, jenazah masih di ruang forensik. Belum diautopsi," ungkapnya dikonfirmasi Tribun Bali, Sabtu (30/11/2019).
Ditanya soal penyebab kematian korban masih belum bisa diidentifikasi.
Penyebab kematian, kata Alit baru bisa diketahui melalui tindak autopsi.
"Belum tahu kalau belum diautopsi. Masih belum ada permintaan dari kepolisian," kata dia.
Menunggak Bayar Kos
Diberitakan sebelumnya, aksi penebasan ini terjadi lantaran permasalahan nunggak bayar kamar kos.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan, Iptu Hadimastika mengatakan, dari hasil interogasi sementara yang dilakukan terhadap pelaku penebasan ini diduga akibat soal utang-piutang pembayaran rumah kos.
"Dari hasil pengakuan sementara pelaku, penebasan ini dilatarbelakangi karena korban telat membayar uang sewa rumah kos," ujarnya dikonfirmasi Tribun Bali, Sabtu (30/11/2019).
Informasi yang dihimpun, aksi penebasan ini bermula saat pemilik kos bernama Pak Ming menagih uang kos terhadap empat orang penyewa kos.
Baca: Aksi Penebasan Diduga Dipicu Masalah Utang Piutang Pembayaran Uang Kos, Seorang Korban Masih Kritis
Baca: BREAKING NEWS: 4 Korban Terkapar Ditebas Seorang Pria Secara Membabi Buta