Sementara, retakan pada dinding kelas semakin parah hingga terancam roboh.
Nyawa mereka terancam jika pembelajaran tetap dijalankan di kelas itu.
Tetapi bencana itu tak mematahkan semangat para siswa untuk belajar.
Para siswa di dua kelas itu terpaksa dipindah ke kelas lain yang masih aman.
Sayangnya, kapasitas kelas terbatas untuk menampung para siswa terdampak.
Karena terbatas kelas, para siswa dua kelas itu terpaksa belajar di ruang yang sama dengan diberi sekat untuk memisahkannya.
Tentu saja pembelajaran itu kurang nyaman bagi siswa.
Karena dinilai tak efektif, mereka terpaksa bergantian menggunakan kelas itu.
"Akhirnya dibuat bergantian dua kelas itu. Karena ruangannya cuma satu," katanya.
Pemerintah Desa Suwidak, bersama pihak sekolah dan BPBD telah membahas penanganan lebih lanjut terhadap dampak bencana itu.
Pemerintah masih melihat perkembangan pergerakan tanah di sekolah itu sebelum memugar bangunan yang rusak.
Terlebih, pergerakan masih terjadi sehingga belum memungkinkan dilakukan renovasi.
"Nanti mau dilihat dulu bagaimana. Jangan sampai direnovasi nanti rusak lagi karena longsor," katanya. (aqy)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Tembok Kelas Jebol Diterjang Longsor, Siswa SDN 1 Suwidak Banjarnegara Susah Belajar, https://jateng.tribunnews.com/2019/12/09/tembok-kelas-jebol-diterjang-longsor-siswa-sdn-1-suwidak-banjarnegara-susah-belajar?page=all.