Hasil pemeriksaan terhadap korban H dan ayah kandungnya, aksi tidak senonoh tersebut awalnya terjadi pada pertengahan 2017 lalu.
Kala itu, korban pulang dari sekolah dan hendak ganti pakaian di kamarnya.
Pelaku T yang melihat anaknya, langsung memeluk dari belakang dan memaksa untuk melayani nafsu bejatnya.
Korban melawan, namun sia-sia karena tenaga pelaku lebih kuat.
2. Aksi bejat dilakukan setiap minggu
Menurut pengakuan T, anaknya digauli sekali dalam seminggu.
Aksi bejat itu hanya berhenti jika anaknya tersebut sedang datang bulan.
“Dia selalu berontak setiap saya mau. Biasanya dalam sekali seminggu saya berhubungan badan.
Kecuali kalau datang bulan,” kata T.
3. Ibu korban sering keluar rumah
Aksi bejat yang dilakukan T terhadap putri kandungnya, bebas dilakukan lantaran sang istri sering keluar rumah untuk bekerja di sawah.
Melihat hal itu, T menggunakan kesempatan saat istrinya sedang tidak di rumah untuk menggauli anak kandungnya sendiri.
4. Pelaku pernah ingin menggugurkan kandungan anaknya
Mengetahui anaknya sedang hamil, T pernah berusaha menggugurkan kandungan yang dikandung oleh anaknya.