Pemeriksaan yang dilakukan, menurut Hanif, juga menunggu kejelasan jenis material itu termasuk kategori limbah berbahaya atau tidak.
Untuk mengetahui itu, pihaknya masih menunggu hasil uji sampel yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Kediri.
"Hasilnya kita nunggu dinas LH," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, beberapa warga di Lingkungan Pagut dan Bulurejo Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, mendapatkan material berupa butiran-butiran kecil berbentuk abu dengan warna mirip semen.
Material yang kemudian mereka gunakan untuk menguruk lahan itu mereka beli dengan harga sangat murah dan ada juga yang mendapatkan secara cuma-cuma.
Warga baru menyadari material itu limbah berbahaya setelah musim hujan tiba, yaitu saat air hujan membasahi material itu timbul reaksi yang menakutkan.
Yakni muncul asap putih pekat diikuti dengan bau menyengat tajam hingga mengganggu pernafasan dan penglihatan.
Kontan saja hal itu mendatangkan masalah tersendiri bagi lingkungan.
Sebab, masyarakat umum menjadi terganggu dengan kondisi itu.
Baca: Resahnya Warga Mojokerto Ada Timbunan Limbah Usus di Sungai Ledeng, Bau Busuk & Padi Tumbuh Abnormal
Pemkot Kediri, Kamis (12/12/2019), telah menutup limbah itu menggunakan plastik dan tanah.
Penanganan awal itu diambil untuk melindungi masyarakat dari bau yang tajam, sekaligus menunggu hasil pemeriksaan jenis limbah itu.
Penulis: Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Lagi, Limbah Logam Ditemukan di Lokasi Berbeda, Digunakan Sebagai Penahan Tebing