TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Jalan bawah tanah (underpass) terpanjang di Indonesia akan dibangun di sekitar bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo.
Underpass tersebut akan menjadi pelengkap akses untuk moda transportasi darat dari dan menuju bandara YIA.
Demikian disamapaikan oleh Direktur Jenderal Bina Marga, Sugiyartanto, pada Jumat (13/12/2019).
Hal itu menyusul operasional penuh bandara YIA yang dijadwalkan bakal terealisasi pada Maret 2020 mendatang.
Saat ini, salah satu jalur yang sudah rampung adalah underpass Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) yang saat ini sudah rampung.
Posisinya disebut persis berada di bawah kompleks bandara YIA.
"Underpass Ini merupakan yang terpanjang di Indonesia. Nantinya akan dihiasi dengan mural pewayangan," kata Sugiyartanto.
Sementara Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) 1, Faik Fahmi, berharap akses menuju Yogyakarta International Airport (YIA) bisa berjalan optimal saat beroperasi penuh pada Maret 2020 mendatang.
Hal tersebut ia sampaikan usai mengisi pertemuan dengan para pejabat terkait aksesibilitas menuju YIA di Swiss-Belboutiqe Hotel Yogyakarta.
"Mengingat nanti kereta bandara belum beroperasi penuh, maka akses darat menuju YIA sudah tersedia secara nyaman, termasuk alternatif moda transportasinya," kata Faik, Jumat (13/12/2019) petang.
Menurut Fahmi, YIA dipastikan akan memboyong sekitar 168 penerbangan dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta menuju YIA.
Sesuai jadwal, tahap pertama adalah pemindahan penerbangan domestik, disusul penerbangan internasional. Seluruhnya dipastikan akan memulai aktivitas pada 29 Maret 2020.
"Sejumlah maskapai juga akan menambah penerbangan di YIA, tinggal menunggu konfirmasi," ungkap Faik.
Pembangunan Capai 90 Persen