TRIBUNNEWS.COM, BALI – Kasus rabies masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh segenap komponen di Bali.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali mencatat, jumlah kematian yang disebabkan oleh gigitan anjing rabies sampai tahun 2019 ini mencapai 178 orang.
Terbaru, kasus gigitan anjing liar kembali menyerang warga Songan, Kintamani Bangli.
Setidaknya delapan orang dilaporkan harus dilarikan ke Puskesmas Kintamani V agar mendapat pertolongan.
Apa sebenarnya rabies?
Gigitan Hewan
Dikutip dari Medical News Today, rabies adalah virus yang biasanya disebarkan oleh gigitan atau goresan hewan yang terinfeksi.
Seseorang yang terindikasi telah menerima gigitan anjing rabies sebaiknya cepat mencari perawatan medis.
Tanpa perawatan dini, seseorang yang terinfeksi rabies biasanya berakibat fatal.
Baca: Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Dua Warga Bangli Tewas Tersengat Listrik Hingga Terseret Arus
Baca: Perempuan 50 Tahun Tewas Setelah Terseret Arus di Parit yang Sempit
Cara Penyebaran Virus dalam Tubuh
Virus rabies memasuki sistem saraf perifer (PNS) secara langsung dan bermigrasi ke otak.
Kemudian, virus bereplikasi di dalam jaringan otot, di mana ia aman dari sistem kekebalan tubuh inang.
Dari sini, ia memasuki sistem saraf melalui persimpangan neuromuskuler.
Begitu masuk ke dalam sistem saraf, virus menghasilkan peradangan akut pada otak.