Menurutnya, sang gubernur sudah merencanakannya selama berbulan-bulan.
"Jadi pada saat terjadi bencana itu, itukan kita telah berbagi tugas, kemudian Pak Gubernur merencanakan keluar negeri itu karena diundang oleh UNESCO itu sudah lama dan prosesnya berbulan-bulan," ungkap Jasman.
Sedangkan, menurut Jasman, proses pemerintahan tetap berjalan walau tanpa Gubernur yang hadir.
"Apakah gara-gara bencana dibatalkan sedangkan proses pemerintahan ada tidak adanya Gubernur itu jalan terus," ungkapnya.
Jasman menekankan saat terjadi bencana di Solok Selatan, Pemprov hadir melalui wakil gubernur dan jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
(Tribunnews.com/Maliana)