Alasan berikutnya adalah karena Gibran adalah putra dari Presiden Joko Widodo, sebesar 18.5 persen.
Dan yang ketiga, 13 persen karena alasan melihat Gibran sebagai sosok pengusaha kreatif.
Sebelumnya, dalam tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (16/12/2019), Rico Marbun mengungkapkan ada dua masalah yang menghambat elektabilitas Gibran tertinggal dari Achmad Purnomo.
Masalah pertama, adalah soal gagasan atau kompetensi.
"Yang satu itu masalah kompetensi, sebagian besar orang milih Gibran ini bukan karena faktor rasional tapi karena faktor emosi," ujar Rico Marbun.
Menurut Rico, alasan pertama orang memilih Gibran karena muda, sementara alasan kedua karena anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sementara masalah kompetensi itu masih nomor tiga, dianggap dia pengusaha," jelas Rico.
Namun, hal tersebut berbeda dengan Achmad Purnomo.
Menurut Rico, alasan pertama orang memilih Achmad Purnomo karena ia memiliki kompetensi.
"Nah ini beda dengan Pak Achmad Purnomo, kompetensi nomor satu," terang Rico.
Sementara itu, masalah kedua adalah soal dinasti politik.
"Nah masalah dinasti politik ini memang angkanya jauh lebih besar orang yang menganggap ini bukan dinasti politik, 55 persen lawan 45 persen, tetapi angka 45 persen ini juga tidak bisa dianggap kecil," papar Rico.
Lebih lanjut, Rico menjelaskan, orang yang menganggap dinasti politik ini bermasalah adalah pemilih yang berada di usia di atas 40 tahun.
"Sementara pemilih Gibran di angka 40-60 tahun itu memang lebih rendah," ujarnya.