Fasilitas di taman juga diperlengkap.
Mulai dari musala, toilet, dan tempat ngopi pun ada.
Bak sampah ditaruh di setiap sudut taman.
Payung-payung pink lucu dan tempat duduk yang menghadap ke sungai.
Untuk menjaga taman dari sampah, di sisi jembatan kanan dan kiri di pasang pagar besi setinggi tiga meter.
"Bentuk tamannya dibentuk seperti hati. Lalu dibangun rumah pohon, dipasang Gentong yang ditanami bunga dan dibentuk seperti air yang tumpah dari gentong. Dua spot foto gembok cinta, dimana warga bisa memasang gembok dan menulis namanya dengan pasangannya di situ. Kemudian, tulisan berbunyi Love yang berukuran besar. Selanjutnya ada kapal di tengah sungai, dan jembatan bambu kecil untuk menyeberang," ujarnya.
Harsono mengatakan, taman ini dinamakan taman Seribu Cinta, sebagai bentuk ungkapan seribu cinta kepada sungai atau lingkungan.
Meski berada di pinggir sungai, taman ini dinilainya aman dari banjir.
Jika musim hujan, air paling banter hanya sedengkul dan tak mencapai bagian atas.
Wisatawan pun mulai berdatangan sejak taman ini mulai ada dan dibangun.
Paling banyak pada hari minggu atau liburan sekolah.
Wisatawan dari Wonosobo, Jakarta, Jogja, Temanggung, Purworejo, dan kota besar lain berdatangan.
Begitu juga turis asing dari Belanda, Yunani kerap bertandang ke sini.
"Tidak ada biaya masuk untuk taman di sebelah atas. Sementara untuk spot selfie, cukup dengan membeli suvenir seharga Rp 2.500 berupa gantungan kunci, selanjutnya dapat leluasa bermain di sini. Parkir motor ditarik Rp 3.000 untuk roda dua, dan Rp 5.000 untuk roda empat. Bukanya sendiri mulai pukul 07.00-17.00 WIB," katanya.
Kasi Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang, Joni Budi Hermanto, menuturkan, sebelum jadi taman, tempat tersebut merupakan tempat yang kumuh.
Banyak sampah rumah tangga hingga pecahan kaca ada dibuang ke bawah jembatan.
Sampai akhirnya ttahun 2017 dibangun taman dimulai dari sisi barat.