Bau amis dari darah kedua pelaku sangat menyengat di ruangan Unit Pidum.
Untuk saat ini, awak media belum diperkenankan mengambil gambar kedua pelaku.
"Masih diperiksa," tandas Anom.
Minta Dipantau Via GPS
Sebelum tewas dibunuh perampok, Ruslan Sani (43) driver taksi online di Palembang, sempat meminta agar dipantau melalui GPS pada salah seorang tetangganya.
Hal ini dikatakan Aldi (24), tetangga sekaligus rekan anak korban saat ditemui didepan instalasi forensik RS Bhayangkara, Minggu (29/12/2019).
"Semalam sebelum narik, almarhum sempat minta tolong sama Tegar yang sama-sama driver. Tegar juga rekan anaknya. Dia bilang om mau narik, tolong dipantau GPS om," ujarnya.
Sayangnya, Tegar justru tertidur sehingga tidak memantau arah GPS korban.
Kabar Ruslan telah menjadi korban perampokan setelah mendapat kabar dari anggota komunitas driver taksi online sekira pukul 23.00 WIB.
Informasi yang dihimpun, orderan korban diketahui dari titik jemput di salah satu hotel kawasan Jalan Kolonel Atmo Kecamatan Ilir Timur I Palembang.
Baca: Kasus Pembunuhan Pengemudi Taksi Online Terungkap Saat Dua Pelaku Hendak Membuang Tubuh Korbannya
Baca: Identitas Pengemudi Taksi Online yang Tewas Diduga Korban Perampokan di Palembang
Dengan tujuan pengantaran yakni ke Perumahan Griya Asri Gandus Palembang.
"Kami tahu dari sesama anggota, kemudian langsung kasih tahu pihak keluarga dan kami langsung kesini (RS Bhayangkara) semalam," ujarnya.
Dikatakan Aldi, baru sekitar satu tahun belakangan ini korban bekerja sambilan menjadi driver taksi online.
Kesibukan itu dilakukannya disela waktu luang pekerjaan utamanya yakni salah satu petugas di RS Mohammad Hoesin Palembang.