Ayahnya seharian narik penumpang maupun barang.
Ia selalu berangkat pagi pulang malam.
"Pekerjaan utamanya memang ojol, tapi suka kerja serabutan lain kalau ada panggilan servis AC, pasang AC atau ya pasang-pasang perkabelan gitu aja," ucap dia.
Ia juga menyayangkan kondisi baliho itu yang sudah keropos sehingga roboh menimpa ayahnya.
"Sangat sedih dan terpukul, apalagi informasinya papan reklame itu sudah rentan dan sudah banyak pengaduan tapi tidak direspon," paparnya.
Ketua Umum RDG (Relawan Driver Grab) Jakarta Barat, Muhammad Reza Saleh mengatakan Ruslianto tewas tertimpa ketika hendak mengantar order berupa barang dari Taman Palem Jakarta Barat ke daerah Thamrin, Jakarta Pusat.
Ketika itu suasana belum hujan, akan tetapi angin berhembus kecang.
"Awalnya angin kenceng, tiba-tiba hujan turun deras sekitar pukul 11.00 siang.
"Engga tahu lagi berhenti dulu atau apa saya kurang tahu, tapi yang jelas lagi bawa order express dari Taman Palem ke Thamrin City," kata Reza saat ditemui di rumah duka di Jalan Pertamina B, RT 02 RW 07, Kelurahan Jatiraden, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Sabtu (28/12/2019) malam.
Reza mengatakan mendapat kabar tersebut, rekan sesama ojol langsung bergegas memberikan pertolongan dengan membawanya ke RSUD Cengkareng.
"Kita (ojol) yang ada di lokasi saat kejadian langsung berikan pertolongan bawa ke RSUD," ucap dia.
Saat itu, usai tertimpa baliho besar kondisi korban masih bernafas.
Korban terkena besi besar pada baliho itu bagian kepala, bahkan motornya juga rusak parah.
"Waktu awal dibawa masih ada nafas, langsung dibawa ke rumah sakit.