Ia mencontohkan kawasan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur meskipun telah dilakukan normalisasi, tetap saja mengalami banjir ekstrim pada bulan Maret tahun 2019.
"Kuncinya ada dipengendalian air sebelum masuk ke kawasan pesisir," Anies kembali menegaskan.
Dalam kesempatan tersebut, Anies juga berterimakasih kepada Kementrian PUPR yang tengah menyelesaikan dua buah bendungan.
Dirinya berharap dengan keberadaannya mampu mengendalikan volume air yang mengalir ke kawasan hilir, seperti DKI Jakarta.
"Insya Allah kita akan terbebas dari banjir," ungkap Anies.
Baca: Viral Postingan Anjing Dipukul dan Boleh Dibakar untuk Acara Tahun Baru, Ini Tanggapan Dog Lovers
Penjelasan BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hingga sepekan ke depan wilayah Jabodetabek akan diguyur hujan dengan intensitas hujan dari menengah hingga lebat.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan kondisi tersebut diakibatkan kondisi Monsoon Asia yang bertiup dari arah utara timur laut dari Samudra Pasifik yang masuk menuju kepulauan Indonesia.
Monsoon Asia kemudian membelok di sekitar Pulau Kalimantan, Jawa, dan Sumatera bagian selatan.
Selain kondisi Monsoon Asia, juga terdapat tiupan angin dari Samudra Hindia.
Kedua angin di atas bertemu di atas wilayah Jabodetabek.
"Pertemuan dua arah angin yang mengakibatkan penumpukan udara yang mengandung uap air yang membentuk awan-awan hujan," ungkap Dwikorita dikutip dari tayangan Breaking News KompasTV, Rabu (1/1/2020).
Guyuran hujan di wilayah Jabodetabek juga diperparah dengan naiknya suhu muka laut di perairan Indonesia yang meningkatkan proses penguapan.