Laporan Wartawan Tribun Bali I Komang Agus Aryanta
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Made Rai Topan Mulyawan (37) diamankan polisi usai memukul salah seorang sekuriti yang bertugas di Rumah Jabatan Bupati Badung.
Pemukulan terhadap I Gusti Ngurah Sumerta (52) asal Banjar Kangin ,Desa Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung itu diduga dipicu kesalahpahaman dan ketersinggungan pelaku saat membicarakan perekrutan sekuriti.
Pasalnya korban pernah memintai KTP ke seluruh sekuriti yang bertugas menjaga puspem Badung.
Menurut informasi yang didapat, kejadian itu terjadi sekitar pukul 15.30 Wita.
Saat itu korban atau Gusti Ngurah Sumerta dan temannya sedang melaksanakan tugas jaga di rumah jabatan bupati Badung.
Tiba-tiba datanglah pelaku yang kerap disebut Topan menanyakan anak Bupati Badung.
Nah saat ditanya, korban pun menjawab bahwa anak bupati yang ditanyakan sedang ada di Desa Pelaga, Petang.
Baca: Pegawai Negeri yang Dipindah ke Ibu Kota Baru akan Dapat Rumah
Baca: Ahok: Saya Sudah Cacat di Republik Ini, Tak Mungkin Jadi Menteri
Baca: Bupati Badung: Kalau Tidak Mau Kena OTT Jangan Langgar Aturan
"Mengetahui yang dicari tidak ada, setelah itu terjadi percakapan antara pelaku dan korban masalah perekrutan sekuriti di Puspem yang dimenangkan oleh PT Inti Sarana Wijaya. Mungkin bagaimana pelaku tersinggung dengan korban," jelas sumber polisi yang enggan disebutkan namanya.
Dijelaskan, korban yang juga sekuriti di Puspem Badung pernah mengumpulkan KTP anggota Satpam di puspem.
Diperkirakan karena kejadian itu PT Inti Sarana menang tender.
"Intinya dibilang masalah perekrutan sekuriti. Tapi untuk jelasnya kurang jelas, karena sudah di tangani di polsek Mengwi," kata sumber.
Lanjut dikatakan saat pelaku tersinggung dengan pembicaraan itu, pelaku langsung menendang kaki kiri korban sekali dan memukul bibir korban sebanyak satu kali.
"Kakinya yang ditendang terasa sakit, serta mulut sekuriti juga robek," pungkasnya.