"Fenomena kemunculan ikan jenis tertentu dan ikan yang melompat naik ke pantai memang kerap dikaitkan dengan pertanda gempa," sambungnya.
Lebih lanjut, Daryono menuturkan, sejauh ini belum ada hasil kajian ilmiah yang menunjukkan adanya bukti kuat secara empiris fenomena tersebut berkaitan dengan bencana alam.
"Sehingga fenomena terdamparnya ikan bukan bagian dari precursor gempa bumi," ujar Daryono menekankan.
Menurut Daryono, hasil kajian yang ada justru menunjukkan fenomena terdamparnya ikan di daratan berkaitan dengan musim.
"Karena dinamika populasi ikan ada kaitannya dengan musim, maka tidak tertutup kemungkinan kejadian seperti di Gorontalo ini terkait musim," tutur Daryono.
Sementara itu, ia menambahkan, menurut teori oseanografi lainnya disebutkan bahwa pengangkatan biota laut dalam ke permukaan hingga terbawa ke pesisir berkaitan dengan fenomena upwelling.
Upwelling merupakan sebuah fenomena di mana air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan.
"Dalam fenomena upwelling biasanya kemunculan ikannya banyak hingga ada segerombolan ikan sampai ke pantai," terang Daryono.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)