Kemudian, Andika disuruh atasannya untuk mengecek ke kosan korban.
"Saya menggedor pintu, namun pintu terkunci. Saya mengintip, ternyata ada bercak darah di dinding dan sempat melihat pisau. Lalu penjaga kos mendobrak pintu kos tersebut. Setelah terbuka, saya melihat keduanya telah meninggal dunia dalam posisi telentang," ujar Andika.
5. Polisi kesulitan selidiki ponsel korban
Dilansir Kompas.com, pihak kepolisian mendapatkan kesulian dalam menggali informasi melalui ponsel genggam korban.
Pasalnya, barang bukti yang ada di dalam kos tersebut dalam keadaan terkunci dengan pola.
Saat ini ketiga handphone tersebut dibawa ke Polda Sulut untuk bantu diselidiki.
"Ketiga handphone milik korban sudah dibawa ke Polda Sulut, jika tidak bisa juga terpaksa akan dikirim ke Mabes Polri di Jakarta," ucapnya.
6. Polisi curiga tak ada pihak ketiga
Polisi masih mendalami motif tewasnya dua orang di dalam kos ini.
Namun hingga kini, polisi belum menemukan indikasi keterlibatan orang ketiga.
"Kalau dilihat dari peristiwa ini belum kita temukan pihak ketiga. Kemungkinan besar ada masalah internal di dalam mereka yang memicu terjadinya peristiwa tersebut," pungkasnya.
7. Polisi tetap lakukan autopsi meski keluarga menolak
Pihak keluarga sempat menolak proses autopsi kepada kedua korban.
Namun polisi tetap melakukan autopsi untuk mengungkap motif di balik kematian Gung dan Rosna.