TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri baru menikah ditemukan tewas bersimbah darah di indekos pada Sabtu (11/1/2020).
Kejadian tersebut terjadi di Kelurahan Komo Luar, Lingkungan II, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Kedua pasangan suami istri tersebut bernama Gung Akbar (26) dan istrinya Rosna Sartika Kandong (27).
Lalu bagaimana perkembangan kasus pengantin ditemukan tewas di kos ini?
Berikut Tribunnews.com himpun fakta terkait tewasnya Gung Akbar dan Rosna Sartika dari berbagai sumber:
1. Sempat Viral di Media Sosial
Kasus penemuan pengantin baru ini sempat hebohkan media sosial.
Foto jasad kedua korban sempat beredar di media sosial Facebook.
Terlihat pasangan suami istri ini tergeletak bersimbah darah di atas kasur.
Polisi kemudian berjuang keras untuk mengungkapkan penyebab kematian Gung dan Rosna.
2. Baru Menikah 2 Bulan
Berdasarkan informasi, Gung merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS) dari Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat.
Potret pernikahannya juga beredar di dunia maya.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Gung dan Rosna baru menikah pada bulan November 2019 lalu.
Pada beberapa postingan akun Facebook, Gung dan Rosna baru mengucap janji suci pada 10 November 2019 lalu.
3. Saksi lihat kedua korban malam hari sebelum kejadian
Dikutip dari Kompas.com, Saksi Joni Anna (39) mengatakan, sekitar pukul 12.00 WITA, ia melihat Gung keluar untuk mengambil makanan melalui jasa pesan antar dan kemudian langsung masuk ke kamar.
"Sekitar pukul 00.30 WITA, saya melihat istrinya Rosna masuk ke dalam kamar. Setelah mereka berdua di dalam kamar, saya sudah tidak mendengar lagi ada suara atau keributan," kata Joni.
Keesokan harinya, sekitar pukul 16.00 WITA, Joni didatangani teman dari pasangan suami istri tersebut dan ingin bertemu korban Rosna.
Keduanya pun ditemukan sudah tak bernyawa.
4. Saksi dobrak pintu kos setelah lihat pisau dan darah di tembok
Saat penemuan, Joni bersama teman Rosna curiga tak ada jawaban saat menggedor pintu kos korban.
Joni lantas mengintip dari lubang kecil.
Lelaki itu kemudian memanggil Joni dan memberitahu bahwa ada darah di tembok.
"Mendengar itu, saya mengintip juga, dan ternyata betul. Kemudian saya mengambil linggis dan membuka paksa kamar mereka," kata Joni.
"Ternyata mereka berdua telah meninggal dunia, lalu saya menghubungi kepala lingkungan dan beberapa saat kemudian petugas dari kepolisian datang," kata Joni menambahkan.
Sementara itu, saksi Andika Otaya (19) warga Kelurahan Kombos Barat, Lingkungan V, Kecamatan Singkil, Kota Manado menerangkan bahwa seharusnya korban Rosna masuk kerja pukul 14.00 WITA.
Namun, sampai pukul 16.00 WITA, korban belum juga masuk kerja.
Kemudian, Andika disuruh atasannya untuk mengecek ke kosan korban.
"Saya menggedor pintu, namun pintu terkunci. Saya mengintip, ternyata ada bercak darah di dinding dan sempat melihat pisau. Lalu penjaga kos mendobrak pintu kos tersebut. Setelah terbuka, saya melihat keduanya telah meninggal dunia dalam posisi telentang," ujar Andika.
5. Polisi kesulitan selidiki ponsel korban
Dilansir Kompas.com, pihak kepolisian mendapatkan kesulian dalam menggali informasi melalui ponsel genggam korban.
Pasalnya, barang bukti yang ada di dalam kos tersebut dalam keadaan terkunci dengan pola.
Saat ini ketiga handphone tersebut dibawa ke Polda Sulut untuk bantu diselidiki.
"Ketiga handphone milik korban sudah dibawa ke Polda Sulut, jika tidak bisa juga terpaksa akan dikirim ke Mabes Polri di Jakarta," ucapnya.
6. Polisi curiga tak ada pihak ketiga
Polisi masih mendalami motif tewasnya dua orang di dalam kos ini.
Namun hingga kini, polisi belum menemukan indikasi keterlibatan orang ketiga.
"Kalau dilihat dari peristiwa ini belum kita temukan pihak ketiga. Kemungkinan besar ada masalah internal di dalam mereka yang memicu terjadinya peristiwa tersebut," pungkasnya.
7. Polisi tetap lakukan autopsi meski keluarga menolak
Pihak keluarga sempat menolak proses autopsi kepada kedua korban.
Namun polisi tetap melakukan autopsi untuk mengungkap motif di balik kematian Gung dan Rosna.
Terlebih kasus kematian ini sudah terlanjur viral di media sosial.
"Itu dilakukan, untuk penyelidikan lanjut, karena banyak isu yang beredar, belum tentu benar. Sehingga kami melakukan otopsi, untuk memastikan kejadian tersebut," tegas mantan Kasat Reskrim Polres Tomohon itu.
8. Hasil autopsi: puluhan luka tusuk di tubuh kedua korban
Setelah melakukan autopsi, polisi akhirnya mengetahui penyebab kematian Gung dan Rosna.
Terdapat beberapa luka tusukan di bagian tubuh yang viral.
Dilansir Kompas.com, dari tubuh laki-laki didapati luka tusukan di bagian dada sebelah kiri yang menembus jantung.
Sedangkan pada perempuan, ada sekitar 14 luka, tetapi yang paling fatal dan menyebabkan kematian itu adalah luka tusukan di sebelah leher bagian kanan yang menembus saluran pernafasan.
"Di tubuh perempuan juga ada luka tusuk yang menembus di bagian paru-paru," kata Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Tommy Aruan, saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Senin (13/1/2020) siang.
Ia menambahkan, dugaan sementara tewasnya pasangan suami istri itu karena masalah internal di rumah tangga mereka.
"Sampai memicu peristiwa itu," ujar Tommy.
Pada kesempatan itu, Tommy menjelaskan jika saat ini jenazah korban telah dikembalikan pada keluarga.
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari/ Kompas.com)