TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Polresta Manado terus mendalami kasus penemuan mayat pasangan suami istri pengantin baru di indekos, Kelurahan Komo Luar, Lingkungan II, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulut, Sabtu (11/1/2020) lalu.
Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel, melalui Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Thommy Aruan mengatakan kasus ini masih menjadi tanda tanya bagi mereka.
Sehingga tindakan tetap melakukan proses autopsi terhadap dua jenazah korban.
"Sampai saat ini, sudah ada sekitar 6 orang sebagai saksi yang kami periksa di Mapolresta Manado," kata Aruan, Senin (13/01/2020) tadi.
Saksi-saksi sudah dilakukan beberapa interogasi dan pemeriksaan.
"Untuk saksi-saksi ada dari penjaga kos, tamu yang saat itu juga sedang ada di tempat indekos itu, tamu yang nginep satu malam," katanya.
Ada juga teman kerja dari korban yang perempuan dan juga beberapa orang di sekitar lingkungan tersebut yang kita sudah mintain keterangan.
"Hingga saat ini, kami masih menunggu hasil autopsi, untuk memastikan kematian kedua korban," ujarnya.
Korban Tidak Hamil
Polresta Manado melakukan klarifikasi mengenai informasi yang beredar bahwa perempuan Rosna Satrika Kandong (27) warga Kelurahan Girian Bawa, Kecamatan Girian, Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), meninggal dalam keadaan hamil.
Baca: UPDATE Pasangan Pengantin Baru Tewas di Manado, Polisi: Korban Perempuan Tidak Sedang Hamil
Baca: Hasil Autopsi Jasad Pasangan Pengantin Baru di Manado: Korban Tewas akibat Luka Tusuk di Leher
Diketahui, perempuan Rosna ditemukan bersama suaminya Gung Akbar (26) warga Jalan Bandeng Pasang Kayu Mamuju Utara, Kabupaten Mamuju Utara, Sulbar, di dalam indekos di Kelurahan Komo Luar, Lingkungan II, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulut, Sabtu (11/1/2020) lalu, dalam keadaan meninggal dunia, dengan penuh percikan darah.
Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel, melalui Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Thommy Aruan menjelaskan, bahwa informasi yang sedang beredar bahwa korban perempuan dalam keadaan hamil, itu tidak benar.
"Dari hasil autopsi dan pemeriksaan dokter terhadap rahim korban perempuan, bahwa korban perempuan dipastikan tidak sedang hamil," jelas Aruan.
Mantan Kasat Reskrim Polres Tomohon itu juga mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan membuat isu yang belum pasti.
"Jangan sekali-kali membuat isu yang tidak pasti atau hoax, buat masyarakat juga, jangan cepat percaya dengan isu yang belum pasti," jelasnya.
Diketahui, jenazah kedua korban diautopsi di ruang pemulasaran rumah skit Bhayangkara, Minggu (12/1/2020) kemarin.
"Itu dilakukan, untuk penyelidikan lanjut, karena banyak isu yang beredar, belum tentu benar, sehingga kami melakukan otopsi, untuk memastikan kejadian tersebut," tegas Aruan.
Baca: Kronologi Pasangan Suami Istri Tewas di Manado: Luka Tikam hingga Keluarga Menduga Bunuh Diri
Baca: Polisi Kesulitan Usut Kasus Tewasnya Suami Istri di Manado, 3 Ponsel Milik Korban Terkunci
Luka Tusuk Penyebab Kematian
Polresta Manado mengungkap hasil autopsi sementara jasad Gung Akbar (26) dan Rosna Sartika Kandong (27) yang ditemukan tewas mengenaskan dalam indekos, Kelurahan Komo Luar, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulut, Sabtu (11/1/2020) sekitar pukul 16.00 Wita.
Polisi melakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Manado pada Minggu (12/1/2020) kemarin.
Kini jenazah kedua korban sudah dibawa ke kampung halamannya masing-masing.
Jenazah Gung Akbar dibawa ke warga Mamuju Utara, Sulawesi Barat sedangkan istrinya, Rosna Sartika Kandong (27), dibawa ke Girian Bawah, Kota Bitung.
Gung Akbar adalah seorang PNS sedangkan Rosna adalah manejer rumah makan. Keduanya baru menikah 9 November 2019 silam.
Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel melalui Kasat Reskrim AKP Tommy Aruan mengatakan hasil autopsi kedua korban meninggal karena luka tusukan.
"Korban perempuan mengalami luka tusukan di leher sebelah kanan, sedangkan korban kaki-laki meninggal karena luka tusukan mengarah ke jantung," ungkapnya.
Dia mengungkapkan saat olah TKP, pisau dipegang orang Gung. Namun, pihaknya masih mendalami kejadian tersebut.
"Kami belum bisa memastikan (kebenaran) seperti apa. Kasus masih didalami. Tapi duga ada cekcok," katanya.
Hasil pemeriksaan CCTV tak ada hal mencurigakan yang ditemukan polisi.
Polisi belum menemukan orang lain masuk dalam kamar.
"Kamar terkunci dari dalam. Analisa CCTV, tidak ada orang mencurigakan masuk dalam kos-kosan," katanya.
Pihaknya sudah memeriksa sejumlah orang termasuk dua saksi pertama menemukan jasad suami istri tersebut.
Pihaknya telah menyita 3 ponsel milik kedua korban. Tapi sempat kesulitan karena ponsel tersebut terkunci.
Handphone tersebut milik kedua korban, 2 handphone milik korban pria tetapi salah satunya tidak digunakan untuk berkomunikasi.
"Kuncinya informasi terkait kasus ini itu ada di handphone, tapi handphone tersebut di lock," ujar AKP Thommy.
Saat ini ketiga handphone tersebut dibawa ke Polda Sulut untuk bantu diselidiki.
"Ketigan handphone milik korban sudah dibawa ke Polda Sulut, jika tidak bisa juga terpaksa akan dikirim ke Mabes Polri di Jakarta," ucapnya.
Viral di Media Sosial
Dua buah foto yang memperlihatkan seorang laki-laki dan perempuan tergeletak di atas ranjang menjadi viral, Sabtu (11/01/2020) petang.
Foto tersebut dibagikan Akun facebook Rony Abdul‎.
Rony Abdul dalam keterangan foto menyebut pembunuhan yang terjadi di Komo luar, depan rumah kopi Tikala.
Rony Abdul mengunggah foto yang memperlihatkan dua orang berlumuran darah sudah tergeletak di atas tempat tidur.
Sang wanita dalam foto yang beredar, menggunakan celana panjang baby doll berwarna merah muda.
Sedangkan pria yang ada disamping wanita itu memakai celana pendek bercorak.
Di antara dua korban ini terdapat bantal-bantal.
Di samping wanita juga terlihat ada sebuah ponsel.
Unggahan tersebut sudah mencapai 1.000 kali dibagikan dalam satu jam.(Tribunmanado.co.id/Jufry Mantak)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Polisi Periksa 6 Saksi Mengenai Penemuan Jenazah Pasutri di Indekos