TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pesan berantai menjadi viral seusai menyampaikan soal adanya aksi penculikan di Bekasi.
Pesan berantai tersebut berupa broadcast di grup WhatsApp warga Kota Bekasi.
Dalam pesan itu berisikan kronologi penculikan bocah perempuan usia 7 tahun.
Lokasi penculikan tertulis di Jalan Beringin IV RT 004 RW 03, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Dalam pesan berantai itu bertuliskan ada seorang dua penculik laki-laki dan perempuan.
Orang tua korban bersama mencari anaknya yang hilang.
Saat hendak dikejar pelaku itu membuang karung yang ternyata berisikan seorang bocah perempuan.
Pesan berantai itu juga terdapat sebuah video seorang pria yang tengah diamankan warga dan tengah diinterograsi warga.
Wajah pria yang sudah tak mengenakan baju itu nampak ketakutan saat diinterograsi oleh warga.
Namun rupanya terdapat informasi lain dari pesan berantai yang viral tersebut.
Diketahui faktanya tak sesuai dengan apa yang diinformasikan dalam pesan itu, lantaran bukan aksi penculikan.
Dilansir dari Warta Kota, Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan bahwa tidak ada kejadian penculikan terhadap anak-anak.
"Kalau video pria dikerumunin warga itu benar, kejadian Minggu 12 Januari 2019 kemarin. Tapi itu hanya salah sangka, pria itu tak niat menculik," kata Erna kepada Wartakota, Selasa (14/1/2020).
Awalnya seorang warga panik tidak menemukan sang anak di lokasi permainannya.
"Karena panik itu mengundang ramai warga, ternyata melihat ada laki-laki di depan rumah, dia teriak-teriak.
Makanya warga ramai karena teriakan ibu itu," kata Erna.
Pria itu beserta orangtua mendatangi Polsek Bekasi Kota untuk dimintai keterangan.
Namun warga salah sangka rupanya, pria tersebut tak berniat menculik anak, dan diketahui sang anak yang dicari-cari ternyata berada di rumah.
Sementara terkait adanya informasi korban yang dimasukkan ke dalam karung, dipastikan hal tersebut merupakan hoax.
Erna juga berujar orangtua anak itu dan pria yang disangka menculik juga sudah dipertemukan dan saling memaafkan.
"Karena pria itu kan jadi korban juga dipukuli warga. Sudah dipertemukan dan saling memaafkan," papar Erna.
Penjelasan Orang Tua
Nanda Masito (30) ayah anak yang diduga menjadi korban penculikan menyebut dirinya langsung bereaksi ketika melihat gelagat mencurigakan pria yang diduga menjadi pelaku penculikan.
Nanda Masito mengatakan, dasar kecurigaannya menuduh terduga pelaku adalah, ketika dia mendapat pengakuan dari putrinya berinsial AN (8) sempat dibujuk dengan diiming-imingi uang.
Dilansir dari Tribun Jakarta, Nanda berujar berdasar keterangan sang anak, pria yang diduga mau menculik itu mengiming-imingi anaknya dengan uang sebesar Rp 50 Ribu.
"Anak saya masuk ketakutan, dia bilang ada bapak-bapak mau kasi uang cuma sambil ngajak pergi," kata Nanda.
"Kalau kata anak saya uangnya warna biru, kalau warna birukan berarti Rp 50 ribu," jelas dia.
Tak hanya itu, Nanda juga melihat langsung tingkah aneh pria yang diduga penculik, lantaran bolak-balik depan rumahnya.
"Ada empat kali bolak-balik, awalnya saya sempet liat dia lagi di depan rumah bolak-balik cuma pas anak saya masuk ketakutan,
katanya mau dibawa saya makin kesal, saya keluar saya cari orangnya," tegas dia.
Terduga pelaku diketahui bernama Nasir (40), warga Kampung Melayu, Jakarta Timur pun ramai diiterogasi warga dan videonya pun tersebar di sosial media.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Wartakotalive/Muhammad Azzam) (Tribunjakarta.com/Yusuf Bachtiar)