Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Lahan pertanian jagung seluas 731 hektare di 30 kecamatan di Kabupaten Garut terserang hama ulat.
Kecamatan Malangbong dan Banyuresmi jadi daerah paling parah terserang hama.
Kepala Dinas Pertanian Garut, Beni Yoga, menuturkan, serangan hama ulat baru terjadi tahun ini.
Sebelumnya tidak pernah terjadi serangan hama ulat hingga mencapai ratusan hektare.
"Di Banyuresmi dan Malangbong sudah zona merah atau terdampak cukup parah. Serangan hama itu sekarang lagi dikaji di pusat," ujar Beni, Selasa (14/1/2020).
Beni menambahkan, telah menerjunkan tim untuk mengendalikan hama ulat.
Ia menyebut, kerusakan tanaman sudah cukup parah dan merugikan petani.
"Tim sudah diturunkan untuk menanggulangi hama. Harus cepat ditangani agar tak semakin meluas," katanya.
Baca: Ratusan Hektar Tanaman Jagung di Garut Diserang Ulat
Baca: Serangan Ulat Grayak di Lampung Selatan Capai 5.000 Hektar Tanaman Jagung
Baca: Usik Sarang Lebah, Satu Siswa SD Tewas Disengat Tiga Temannya Luka Berat
Tim pengendali dari Dispertan Garut sudah disebar ke daerah sentra tanaman jagung yang dilanda hama ulat.
Pihaknya sudah melakukan upaya pemberantasan dan antisipasi dengan para petani.
"Kami sudah menyemprotkan obat anti hama khusus ulat. Menggunakan bahan organik dan campuran kimia. Ada jamur dari ulat yang cukup ampuh. Ditambah pestisida khusus ulat," ucapnya.
Beni mengatakan, akan terus menurunkan tim pengendali hama.
Tim tersebut akan terus memantau dan mengatasi tanaman jagung yang terserang hama ulat.