News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Keraton Agung Sejagat

Buruh Tani Korban Kebohongan Keraton Agung Sejagat Sempat Curiga, Cuma Beli Seragam Bayar 2 Juta

Editor: Salma Fenty Irlanda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buruh tani asal Kulon Progo, DI Yogyakarta, bernama Kasnan dan seragam yang dibeli sebagai bagian pengikut Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah.

TRIBUNNEWS.COM - Cerita buruh tani pengikut sekaligus korban kebohongan Keraton Agung Sejagat, gelontorkan Rp 2 juta diam-diam untuk beli seragam.

Kasnan (40), seorang buruh tani asal Dusun Conegaran, Desa Triharjo, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu pengikut Keraton Agung Sejagat.

Kasnan adalah satu dari 400-an pengikut Keraton Agung Sejagat yang menjadi korban kebohongan Toto Santoso dan Fanni Aminadia.

Untuk menjadi bagian dari Keraton Agung Sejagat, Kasnan telah menggelontorkan uang Rp 2 juta hanya untuk membeli seragam dan topi.

Ia adalah salah satu orang yang ikut berbaris membawa panji-panji bertuliskan aksara jawa saat kirab di Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah sepekan yang lalu.

• Toto Santoso Raja Keraton Agung Sejagat Diduga Gangguan Jiwa, Tinggal di Pinggir Rel, Rumah Terbakar

Untuk mengikuti kirab tersebut, Kasnan harus merogoh uang Rp 2 juta untuk membeli seragam dan topi.

Buruh tani asal Kulon Progo, DI Yogyakarta, bernama Kasnan dan seragam yang dibeli sebagai bagian pengikut Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah.(KOMPAS.COM/DANI JULIUS) ()

Uang itu juga syarat untuk mendaftar menjadi anggota Keraton Agung Sejagat.

Baju tersebut berwarna hitam dengan kancing emas. Terdapat pangkat bertuliskan aksara jawa di pundak, bordiran emas di lengan bahu dan sekitar kerah baju.

• Sumber Uang Keraton Agung Sejagat, Sang Ratu Miliki Deretan Usaha dari Salon hingga Rumah Makan

"Istri belum tahu waktu itu. Saya dapat pakaian Kamis, saya pakai di sana (sebelum kirab). Kalau saya pakai sejak dari sini (Conegaran), bisa heboh kampung," kata Kasnan kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2020).

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu mengaku tidak mengerti aksara jawa di panji yang ia bawa.

HALAMAN 2 >>>>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini