TRIBUNNEWS.COM - Direskrimum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Budi Haryanto mengatakan, Keraton Agung Sejagat didirikan secara berjenjang oleh Totok Santoso Hadiningrat dan Fanni Aminadia.
Menurutnya, raja dan ratu Keraton Agung Sejagat tersebut, mulai mendirikan kerajaan sejak 2018 silam.
Ia mengatakan, anggota Keraton Agung Sejagat tersebar di Yogyakarta, Klaten, Purworejo, Solo, Wonogiri, hingga Kendal.
Budi menyebut, Keraton Agung Sejagat sudah terlebih dulu berdiri di Klaten, sebelum berdiri di Purworejo.
Saksi bernama Wiwik, menjabat sebagai Maha Menteri atau Patih Keraton Agung Sejagat di Klaten.
Teman dari Totok dan Fanni ini telah diperiksa sebagai saksi.
Budi mengungkapkan, sebelumnya antara Wiwik dengan Totok Santoso dan Fanni Aminadia diduga cekcok, sehingga pemimpin Keraton Agung Sejagat itu memilih mendirikan kerajaan di Purworejo.
"Setelah Jogja, para tersangka membangun KAS di Klaten. Setelah itu, baru di Purworejo. Namun yang viral terlebih dahulu di Purworejo," kata Budi, Jumat (17/1/2020), dikutip Tribunnews dari Tribun Jateng.
"Saat di Klaten, mereka sempat saling cekcok hingga akhirnya memisahkan diri dengan membangun kerajaan serupa di Purworejo," jelasnya.
Budi berujar, kemungkinan kasus Keraton Agung Sejagat ini ada tersangka baru
Namun, saat ini pihaknya akan melengkapi berkas-berkas atas kasus tersebut.
Selain itu, pihak kepolisian juga masih menghitung jumlah kerugian dari pengikut Keraton Agung Sejagat.
"Berkas-berkas sedang kita lengkapi, termasuk total kerugiannya," kata dia.
Menurutnya, modus dari tersangka yaitu, menjanjikan jabatan tinggi kepada para pengikut.