TRIBUNNEWS.COM - Keraton Agung Sejagat (KAS) menjadi perbincangan hangat di publik.
Raja dan Ratunya bernama Totok Santosa dan Fanni Aminadia akhirnya ditangkap polisi.
Mereka tengah mendekam dibalik jeruji penjara setelah ditetapkan menjadi tersangka pada Selasa (14/1/2020).
Dalam foto yang beredar saat ditetapkan menjadi tersangka, sang Ratu, Fanni terlihat sedih hingga menitikkan air mata.
Diketahui dalam laman akun Instagram diduga milik Sang Ratu @fanniaminadia, ia mengunggah sebuah postingan pada Kamis (16/1/2020).
Postingan tersebut berisi sebuah foto dirinya dicium oleh seorang nenek.
Foto tersebut menampilkan raut wajahnya yang bahagia.
Namun hal berbeda justru terlihat pada tulisan dalam postingannya.
Ia menuliskan curhatan panjang soal dirinya yang ditangkap oleh pihak kepolisian.
Tulisan Fanni menyebut "Sugeng siang Pak Ginanjar" pun menjadi viral.
Di akhir tulisannya, Sang Ratu juga membubuhkan tanda pagar nama Gubernur Jawa Tengah itu, yakni #ganjarpranowo.
Fanni juga mengungkapkan kesedihannya diperlakukan seperti teroris tingkat dunia.
Berikut adalah isi lengkap tulisan dalam postingan Fanni yang menjadi viral di jagat maya:
"Sugeng siang Pak Ginanjar, prinsipnya kami sangat menyambut baik bahkan menunggu agar diskusi dan diuji secara akademisi sejarah ini bisa terealisasi.
Tapi pelintiran berita dan penggalan dokumentasi ternyata mampu merubah makna dari pernyataan kami.
Saya yang dituduh menyebar berita Hoax, padahal yang menyebar media.
Dan saya kemarin berencana memposting surat terbuka dan untuk Bapak, tapi tanpa diberi kesempatan klarifikasi, mediasi dan bahkan penangkapan kami terkesan eksklusif lengkap dengan media.
Kami berusaha korporatif tapi justru diperlakukan layaknya teroris kelas dunia atau dihakimi sebelum diberi hak mengklarifikasi.
Dimana prosedur yang harusnya dijalankan untuk menjaga asas praduga tak bersalah.
Barusan saya diminta ganti baju tahanan, tanpa diberi tahu salahnya dan menjadi tersangka atas apa?
Saya mohon Bapak bisa menghimbau agar apartur yang bertugas jangan politisir kasus kami yang terlanjur viral untuk sekedar pers konference berhasil menangkap.... #ganjarpranowo #nurani #poldajateng" tulisnya di laman Instagram @fanniaminadia.
Hingga Sabtu (18/1/2020) siang, unggahan foto tersebut dikomentari sebanyak 3.886 kali dan disukai 1.146 kali.
Ganjar : Baik Juga untuk Didiskusikan
Seperti diketahui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sempat berkomentar terkait hebohnya Keraton Agung Sejagat.
"Syukur-syukur ada perguruan tinggi yang mendampingi. Baik juga untuk didiskusikan," kata Ganjar dalam keterangannya, Senin (13/1/2020), dilansir TribunJateng.
Ganjar mengimbau agar keberadaan Pemimpin Keraton Agung Sejagat (KAS) Purworejo ini tidak menjadi keresahan masyarakat.
"Pemerintah Purworejo harus memayungi langsung masyarakatnya, memberikan perlindungan, meminta klarifikasi sehingga bisa jadi jelas," ucap Ganjar.
Selain itu Ganjar juga sempat mengajak para Raja dan Ratu keraton agung sejagat untuk berdiskusi.
"Jadi tim dari Kabupaten Purworejo sudah turun dari provinsi juga sudah turun, beberapa indikasi juga sudah kita catat."
"Dan saya bilang itu tidak perlu lama-lama, diundang saja. Kita ajak ngobrol, ngopi," terang Ganjar Pranowo, melansir video yang diunggah kanal YouTube Talk Show tvOne, Selasa (14/1/2020).
Ganjar Pranowo menuturkan yang mengklaim dirinya sebagai raja dan ratu sebaiknya dimintai keterangan mengenai pengikutnya dan tujuan mendirikan Keraton Agung Sejagat.
"Nggak perlu dihebohin, kalau dihebohin tambah gede," ungkap Ganjar.
(Tribunnews.com/Maliana, Tribunjateng/Mamdukh Adi)