"Kalau hari Minggu gitu saya ada untuk pengantin nanti dia bantu rias pager ayu-nya," terang Intan.
Lovely pun, Intan mengatakan, berlatih merias wajah atas kemauannya sendiri.
Lebih lanjut, Intan menceritakan, kemampuan Lovely seringkali diragukan saat hendak merias.
"Biasanya orang-orang pada nggak percaya, pasti tanya 'ini beneran saya dirias anak kecil?' kayak gitu," tutur Intan sambil menirukan gaya bicara orang-orang.
"Tapi nanti setelah dirias, sudah lihat hasilnya, 'oh kok bagus ya?' , baru yang lain percaya," tambahnya.
Intan pun tak lelah memberi dukungan pada putri sulungnya.
Meskipun sangat mendukung, Intan tak lantas menekan Lovely untuk terus meningkatkan kemampuannya.
"Saya nggak maksain aja, cuma kalau sama anak tiap hari lihat ibunya rias itu otomatis bakalan pengen sendiri," kata Intan.
"Kadang pulang sekolah itu kok saya cariin anaknya nggak ada, ternyata dia di galeri saya lagi rias-rias, coret-coret muka sendiri, saya biarin aja," sambungnya.
Ia mengaku, hanya mendampingi sang anak belajar kapanpun anaknya menginginkan.
"Saya ngikutin dia aja, kalau dia mau rias, saya cariin model," ujar Intan.
"Kalau nggak, ya biar istirahat, bermain," tambahnya.
Ikuti Kompetisi hingga Raih Prestasi
Intan menuturkan, Lovely telah tiga kali mengikuti kompetisi merias wajah.