Namun, disebutkannya jika esok kembali hujan, maka akan melimpah lagi dan masyarakat akan kembali mengungsi.
"Sebenarnya banjir ini sejak minggu yang lalu sudah terjadi, hampir setiap hari. Masyarakat sudah tahu apa yang akan dilakukan dan masyarakat tahu air kapan surutnya sehingga selalu waspada," ungkapnya.
Seminggu yang lalu banjir terjadi selama tiga hari berturut-turut karena meluapnya Batang Tapan.
Baca: Tak Berfungsi 3 Pengeras Suara Peringatan Dini di Petogogan, Terakhir Kali Berfungsi Pada 2017
Baca: Saat Gubernur DKI Dikritik Ade Armando soal Banjir, Pendukung Anies: Ini Kebencian Berdasar Opini
Baca: Jakarta Kembali Terendam Banjir, Anies Baswedan Langsung Turun ke Lokasi
"Pada tahun 2018 tebing penahan tumbukan arus air itu ambruk. Karena sudah hancur, air yang berarus deras langsung naik ke daratan. Dahulu sudah kita buat tanggul darurat dari BPBD Kabupaten," kata dia.
Tanggul darurat tersebut kembali jebol akibat hujan yang sering turun dan membuat debit air meningkat.
"Kemarin kami juga sudah bergotong royong membentuk tanggul sementara lagi, namun air tetap naik lagi. Seharusnya sungai tidak boleh berbelok patah, karena tebing terus dihantamnya," katanya.
Ia sudah berusaha mengusulkan perbaikan pembuatan tanggul yang kuat dengan membuat proposal pengajuan bantuan.
Akan ada bantuan yang turun untuk memperbaiki tanggul Sungai Batang Tapan yang menjadi penyebab banjir.
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul BREAKING NEWS: Luapan Air Sungai Tapan di Pesisir Selatan Rendam 40 Rumah, Diawali Hujan Sejak Pagi