Akibat insiden tersebut, pengunjung tempat wisata menjadi panik, hingga ada yang berteriak meminta tolong.
Lantas seorang warga lain, bernama Thamrin, yang juga menjadi penjaga wisata di kawasan setempat, juga menjadi korban pemukulan oknum Brimob.
Awalnya Thamrin berniat untuk melerai Brimob yang memukuli Herman, tapi malah Thamrin ikut serta menjadi korban, bahkan berdarah di bagian kepala.
Dikatakan warga sempat menahan mobil oknum brimob itu untuk tidak meninggalkan lokasi setelah jatuhnya para korban.
Tapi malah oknum brimob tersebut menantang warga lain untuk maju satu persatu.
Setelah kejadian tersebut sekelompok brimob yang berseragam lengkap dan membawa senjata api datang di lokasi kejadian.
Namun menurut warga bukan untuk mendamaikan suasana, para brimob tersebut malah melepaskan tembakan senjata laras panjang hingga membuat para pengunjung wisata ketakutan utamanya anak-anak.
"Jadi semua temannya datang dengan mobil, ada juga pake motor. Langsung turun dari mobil lompat-lompat menembak kayak power rangers saja," kata saksi mata RN.
"Warga minta tidak usah menembak karena tidak ada teroris di sini. Warga juga tidak ada yang melawan."
Warga pun meminta oknum brimob yang telah memukuli petugas wisata tersebut diproses hukum, lantaran telah menjatuhkan korban, dan membuat keresahan.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Tribun-timur.com/Nurhadi)