Ridwan menuturkan, jika ada isu sosial, maka pihaknya akan mencarikan solusi agar kerajaan-kerajaan baru tersebut bermartabat melalui hal-hal yang telah disepakati.
"Yaitu bekerja melakukan kegiatan sosial, positif," ujar Ridwan.
"Dua aspek itu saja, ada respons sosial dan respons hukum kalau ada."
"Jika itu tidak ada ya kita anggap lucu-lucuan aja di dalam masyarakat modern kita," terang Ridwan.
Tanggapan Ganjar Pranowo Soal Maraknya Kerajaan Baru
Ganjar Pranowo menuturkan, selama hal tersebut tidak merugikan, bisa dipakai untuk tempat wisata.
"Maka istilah saya itu bukan kerajaan, tapi keraja-rajaan," ujar Ganjar seperti dikutip pada tayangan yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Senin (20/1/2020).
Ganjar justru memuji pakaian yang digunakan oleh beberapa kerajaan yang sempat viral beberapa waktu belakangan.
"Saya kira kalau itu baju-bajunya masih, desainnya bagus loh."
"Saya aja mau cari itu penjahitnya siapa, yang buat desain bagus juga," terangnya.
Ganjar lalu menyinggung, jika kerajaan tersebut tidak dihilangkan bisa dijadikan badan usaha milik desa yang dikelola untuk pariwisata.
"Mungkin sebulan sekali ada pawai, naik kuda bayar, kan bagus."
"Jadi tidak ada motif yang lain, memang itu motif seni pertunjukkan begitu," ungkapnya.
Disinggung soal penyelesaian kerajaan supaya bisa dijadikan tempat wisata, Ganjar mengaku belum sampai ke tahap itu.