News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Keraton Agung Sejagat

UPDATE Keraton Agung Sejagat: Fanni Tangisi Janinnya, Ratu dan Raja Akui Bukan Keturunan Kerajaan

Penulis: Nuryanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fakta Raja Keraton Agung Sejagat

TRIBUNNEWS.COM - Kasus dugaan penipuan dari kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, sampai saat ini masih terus berjalan dan diproses oleh pihak kepolisian.

Fakta baru mengenai kehidupan raja dan ratu dari Keraton Agung Sejagat juga terungkap ke publik.

Direskrimum Polda Jawa Tengah, Kombes Budi Haryanto mengatakan, ratu Keraton Agung Sejagat, Fanni Aminadia, selalu menangis saat ditanya mengenai janinnya.

Diketahui, janin dari Fanni Aminadia sudah dipindah ke lokasi pemakaman umum, dari sebelumnya yang dikubur di samping rumah kontrakan Totok Santoso Hadiningrat.

"Selalu nangis kalau ditanya soal itu. Nanti kita koordinasikan dengan Polda DIY," jelas Budi di Semarang, Selasa (21/1/2020), dikutip dari Kompas.com.

Budi mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab dari janin Fanni yang dibukur tersebut akibat keguguran atau sebab yang lainnya.

Ditemukan makam di kontrakan Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso Hadiningrat. Ternyata kuburan janin sang ratu, Fanni Aminadia. (KOMPAS.com/WIJAYA KUSUMA)

Namun, ia membenarkan, jika di dalam kendil yang dikubur tersebut ada gumpalan daging.

"Keguguran atau tidak belum tahu. Kita tidak mengarah ke sana, TKP-nya di Yogya."

"Tapi, memang ditemukan dalam kendil itu masih berupa gumpalan daging, dan pembantunya mengatakan itu dari si Fanni," jelasnya.

Sang Ratu berbelit-belit

Menurut Budi, Polda Jawa Tengah masih fokus untuk melengkapi berkas perkara untuk kasus dugaan penipuan dan penyebaran berita bohong yang dilakukan Fanni Aminadia dan Totok Santoso.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iskandar Fitriana mengatakan, Totok Santoso Hadiningrat dan Fanni Aminadia sudah mengakui, mereka bukan dari keturunan Kerajaan Mataram.

Sebelumnya, Fanni sempat berbelit-belit saat dimintai keterangan oleh polisi.

Ratu Keraton Agung Sejagat itu masih merasa mendapatkan wangsit sebagai keturunan kerajaan.

Iskandar mengungkapkan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan psikologis dari keduanya.

"Walau sudah mengakui kalau bohong, esok hari kita tetap akan melakukan pemeriksaan psikologisnya untuk dicek kondisi kejiwaan pelaku," ujar Iskandar Fitriana di Semarang, Senin (20/1/2020), dikutip dari Kompas.com.

Heboh Keraton Agung Sejagat yang Punya Ratusan Pengikut, Klaim Punya Kekuasaan Dunia (IST/Facebook via Tribun Jogja)

Bukan keturunan kerajaan

Iskandar mengatakan, setelah dilakukan pengecekan oleh beberapa ahli sejarah, keduanya ternyata bukan keturunan dari kerajaan Mataram dan Majapahit, atau kerajaan-kerajaan yang lainnya.

"Sudah kita cek dan pastikan bahwa saudara Totok dan Fanni tidak mempunyai silsilah keturunan raja dan juga garis keturunan dari Kerajaan Mataram maupun Majapahit," kata Iskandar.

Sehingga, pihaknya mengimbau masyarakat, khususnya anggota Keraton Agung Sejagat, segera menyadari dan tidak melanjutkan kegiatannya.

Selain itu, juga tidak lagi menyebarkan paham Keraton Agung Sejagat kepada warga yang lainny.

"Saya berharap anggota-anggota Keraton Agung Sejagat untuk berhenti. Sudah banyak pihak yang merasa dirugikan," kata dia.

"Jangan sampai paham ini dilanjutkan untuk disebarkan kepada masyarakat luas," imbuh Iskandar.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iskandar Fitriana Sutisna (Tangkap layar channel YouTube KompasTV) (Tangkap layar channel YouTube KompasTV)

Diketahui, kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah, menyita perhatian publik karena menggelar kirab selama beberapa hari yang diikuti ratusan orang.

Kerajaan baru tersebut, dipimpin oleh Totok Santoso Hadiningrat, dan didampingi Fanni Aminadia.

Totok Santoso dan Fanni Aminadia telah ditangkap oleh polisi karena diduga telah melakukan penipuan kepada para pengikutnya.

Diketahui, pengikut Keraton Agung Sejagat diwajibkan menyerahkan uang hingga Rp 30 juta setiap bulan.

Bahkan, ada pengikut yang menyetor hingga Rp 110 juta dengan iming-iming jabatan dan gaji dollar.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Riska Farasonalia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini