News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sunda Empire

Tegaskan Beda dengan Keraton Agung Sejagat, Petinggi Sunda Empire Ungkap Tak Rekrut Manusia

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petinggi Sunda Empire, Ki Ageng Rangga Sasana (Tangkap layar channel YouTube KompasTV)

TRIBUNNEWS.COM - Rangga Sasana, petinggi Sunda Empire, menegaskan, kerajaannya itu jangan disamakan dengan Keraton Agung Sejagat.

Ia mengatakan, Sunda Empire berbeda dengan kerajaan yang didirikan oleh Totok Santoso Hadiningrat.

"Jadi perlu diketahui, Sunda Empire jangan disamakan apa yang dilakukan Totok Santoso," ujar Rangga Sasana, dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (21/1/2020).

Karni Ilyas yang menjadi pembawa acara tersebut, kemudian mengatakan, Totok Santoso juga sempat bergabung dengan Sunda Empire.

"Tapi Totok pun penganut Sunda Empire," ujar Karni Ilyas.

Rangga Sasana menyebut, semua orang boleh bergabung dengan Sunda Empire.

Ki Ageng Ranggasasana, salah satu pejabat Sunda Empire memberikan tanggapan atas munculnya foto Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso bersama pimpinan Sunda Empire, Minggu (19/1/2020) di Yogyakarta. (Sumber: Kompas TV/Michael)

Ia mengatakan, kerajaannya itu tidak merekrut manusia, namun mempunyai anggota di seluruh dunia.

Selain itu, ia juga mengklaim mempunyai pemerintahan di seluruh dunia.

Sehingga, menurutnya, pejabat dari Sunda Empire ada di seluruh negara.

"Siapapun boleh di Sunda Empire, tapi karena posisi gini, Sunda Empire tidak merekrut manusia," kata Rangga.

"Tapi adalah anggotanya seluruh negara dan pemerintahan seluruh dunia, bukan manusia," tambahnya.

"Adapun ada pejabatnya yang bekerja di sana, mereka baru persiapan kita ini," jelas Rangga Sasana.

Raja Keraton Agung Sejagat Pernah Gabung Sunda Empire

Sebelumnya Rangga Sasana mengatakan, Totok Santoso sudah lama dikeluarkan dari Sunda Empire.

"Iya, Totok (Totok Santoso Hadiningrat) pernah di Sunda Empire," ujar Rangga Sasana, di Yogyakarta, Minggu (19/1/2020), dikutip dari Kompas.com.

Rangga enggan mengungkapkan alasan dari Sunda Empire mengeluarkan raja Keraton Agung Sejagat itu.

"Sudah keluar, (Totok Santoso) sudah dikeluarkan lama," ungkapnya.

Ia menyebut, Totok Santoso Hadiningrat sudah terlebih dulu gabung dengan Sunda Empire dibandingkan dengan dirinya.

Rangga mengaku tak pernah bertemu dengan Totok Santoso.

Sebab, menurutnya, Totok Santoso sudah dikeluarkan saat dirinya bergabung.

"Saya sendiri sebagai salah satu petinggi di Sunda Empire tidak pernah tahu wajah Toto seperti apa. Saya baru bergabung dua tahun lalu," ujarnya.

Selain itu, Rangga mengatakan, Sunda Empire berbeda dan tidak ada hubungannya dengan Keraton Agung Sejagat.

Sehingga, petinggi yang mengaku memiliki pangkat Letnan Jenderal Imperial Forces The Pentagon ini meminta agar Sunda Empire tidak dikait-kaitkan dengan Keraton Agung Sejagat.

"Itu (Toto Santoso) di luar dinasti, tidak ada hubunganya saudara Totok dengan Sunda Empire. Mungkin setelah dipecat, Toto membangun seperti itu (keraton)," jelasnya.

Heboh kemunculan Sunda Empire (Youtube channel Sunda Empire)

Kemunculan Sunda Empire

Mengutip TribunJabar.id, Sunda Empire ini muncul di media sosial, setelah pemimpin Keraton Agung Sejagat diamankan.

Sunda Empire memprediksi pemerintahan dunia akan berakhir pada 15 Agustus 2020.

Setelah itu, kehidupan masyarakat dunia akan menjadi lebih baik dan sejahtera.

Selain itu, mereka mengklaim bahwa sistem pemerintahan dunia dikendalikan koordinat 0.0 di Bandung sebagai mercusuar dunia.

Kemunculan Keraton Agung Sejagat

Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso dan Sang Ratu, Fanni Aminadia. (Dok Istimewa via Kompas.com)

Sebelumnya, kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah, menyita perhatian publik karena menggelar kirab selama beberapa hari yang diikuti ratusan orang.

Kerajaan baru tersebut, dipimpin oleh Totok Santoso Hadiningrat, dan didampingi Fanni Aminadia.

Totok Santoso dan Fanni Aminadia telah ditangkap oleh polisi karena diduga telah melakukan penipuan kepada para pengikutnya.

Diketahui, pengikut Keraton Agung Sejagat diwajibkan menyerahkan uang hingga Rp 30 juta setiap bulan.

Bahkan, ada pengikut yang menyetor hingga Rp 110 juta dengan iming-iming jabatan dan gaji dollar.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Wijaya Kusuma) (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini