Pertemuan yang didambakan Alit justru terjadi di rumah sakit.
Kondisi Rizki sudah penuh luka.
"Kembali bertemu saat Rizki sakit, lalu dibawa ke rumah sakit dan kondisinya seperti ini," ucapnya.
Tak ada lagi Rizki yang ceria dan aktif.
Rizki tidak bisa bermain dengan teman sebayanya.
Untuk mengubah posisi tidur saja, Rizki kesulitan.
Ia hanya bisa berbaring dan tak mampu bangun.
Rizki yang kini seharusnya bersekolah dan bermain dengan temannya itu kesulitan untuk makan.
Hanya susu dan makanan bayi yang dibuat sangat cair yang dapat dikonsumsi bocah laki-laki itu.
Meski bukan anak kandungnya, Alit terlihat sangat tulus dan tegar mengurus Rizki yang kini terbaring sakit.
Saat memberi Rizki makanan dan susu, Alit terlihat sangat telaten, sesekali ia mengajak bicara Rizki.
Makanan bayi itu diberikan setetes demi tetes ke mulut Rizki agar bisa dikonsumsi.
"Sekarang dia seperti ini, tidak bisa komunikasi, dan entah apakah dia bisa melihat atau tidak. Sebab jika dilihat dia seperti melihat tapi jika didekati seperti tak melihat," kata Alit, sambil mengelus Rizki.
Kini, kata Alit, pihaknya hanya bisa berusaha dan berdoa, berharap ada keajaiban dari Tuhan yang bisa menyembuhkan Rizki.
Alit sama sekali tidak menyangka anak yang diasuhnya itu akan berakhir dengan penuh luka.