Menilik sistem dan pemahaman yang telah dipaparkan Petinggi Sunda Empire ini, maka Rangga Sasana tak mau disamakan dengan Keraton Agung Sejagat.
Dilansir dari TribunnewsBogor.com, Rangga Sasana mengaku sama sekali tidak mengenal Raja Keraton Agung Sejagat, Toto Santosa.
Menurut Rangga Sasana, Keraton Agung Sejagat sudah sepantasnya menerima hukuman.
"sudah menyalahi aturan di luar sistem Sunda Empire jadi harus dihukum, " kata Rangga.
Rangga menjelaskan, sejak Perang Dunia II selesai, Sunda Empire memutuskan tidak ada negara atau pemerintahan yang didirikan tanpa seizinnya.
"karena Sunda Empire setelah Perang Dunia II tidak ada negara atau pemerintahan yang didirikan tanpa seizin Sunda Empire, tanpa izin," kata Rangga Sasana.
Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana juga memaparkan soal berdirinya kerajaan.
"berdirinya Kingdom punya state satu dari republik sekian belas tahun lalu ambilah itu Jogja dijadikan panduan itulah stet Jogja dengan kerajaan disana jadilah Kingdom,
Solo itu dijadiakn dasar atas Kingdomnya Belanda, kenapa Arab itu tunduk sama orang Madura ?
tak buka lagi nih sejarahnya dasar, Arab setelah Perang Dunia II supaya diakui sebagai negara merdeka maka menggunakan tanah Madura, jangan pikir sistem ini saya mencari pangkat," kata Rangga.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Indah Aprilin Cahyani) (Tribunnewsbogor.com/Sanjaya Ardhi)