TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga, Roy Suryo melaporkan petinggi Sunda Empire, Ki Ageng Rangga Sasana ke Pola Metro Jaya pada Jumat (24/1/2020).
Roy melaporkan Rangga atas dugaan penyebaran berita bohong dan pencemaran nama baik. Menanggapi laporan berita bohong itu, Rangga menyebut Roy maling teriak maling.
Rangga menyampaikan Roy Suryo telah menuduhnya mengubah informasi sejarah PBB di Wikipedia.
Padahal, dia tidak pernah mengubah informasi tersebut di Wikipedia Bahkan, Rangga mengaku sudah berkoordinasi dengan internal Sunda Empire.
Hasilnya, tidak ada pihak Sunda Empire yang mengubah informasi di Wikipedia.
Terkait dengan laporan dugaan pencemaran nama baik, saat ia melontarkan kata-kata tidak mengerti sejarah kepada Roy Suryo, Rangga menyebut yang dilontarkannya di acara talkshow sebuah tv swasta adalah hal biasa.
Berikut ini fakta selengkapnya:
1. Berawal dari acara talkshow tv
Dikutip dari tanyangan Kompas TV, Roy mengatakan, laporan yang ia buat bermula dari kejadian ketika saat live di salah satu stasiun TV Swasta, Selasa (21/1/2020) malam.
Saat iu terjadi diskusi tentang kelahiran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang bersangkutan mengatakan PBB dan NATO didirikan di Bandung, Jawa Barat.
"Yang bersangkutan malah mengatakan secara langsung kalau saya salah, tidak mengerti sejarah. Dia menuduh saya enggak mengerti sejarah," kata Roy di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat.
2. Laporkan atas dugaan penyebaran berita bohong
Selain melaporkan Rangga atas pencemaran nama baik, Roy juga melaporkannya atas dugaan penyebaran berita bohong karena diduga mengubah informasi di Wikipedia.
Wikipedia menuliskan bahwa PBB didirikan di daerah Lembang, Bandung, sesuai perkataan Rangga.