Husni menilai kerugian akibat wabah virus Corona pun dirasakan oleh para petani manggis di Kabupaten Tasikmalaya. Petani di daerah sentra manggis terpaksa menjual manggis ekspor dengan harga murah.
Beberapa pegawai sortir manggis eskpor pun terpaksa menganggur akibat dihentikannya pengiriman ke China.
"Sekarang harga manggis kualitas ekpor dijual murah untuk menghindari kerugian lebih besar. Biasanya kita jual Rp 30.000 per kilogramnya, swkarang hanya mampu terjual Rp 13.000 per kilogramnya," tambah Husni.
Hal sama diutarakan karyawan lainnya Herdis (32). Menurutnya, para pegawai sekarang diberhentikan karena tak ada aktifitas di perusahaan akibat penghentian pengiriman ekspor.
Apalagi selama ini, para pegawai mendapatkan upah sesuai dengan jumlah penjualan ekspor.
"Buat pekerja jelas mengalami kerugian besar dan banyak teman juga sudah pada keluar, karena selama ini pendapatan untuk keluarga kurang dan untuk memenuhi kebutuhan harus bekerja di tempat lain," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengiriman Manggis Tasikmalaya ke China Dihentikan Akibat Wabah Virus Corona"