Selain itu, infeksi bakteri yang bisa terjadi antara lain gonorea, khlamidia, syphilis, dan shigelosis.
Pasien dengan infeksi bakteri bisa saja mengalami diare berdarah dan berlendir, mengalami luka-luka terinfeksi, bahkan timbul bisul dan radang di seputar dubur dan rektum.
Akibat paling berbahaya dari seks anal adalah terjadinya kanker anus.
"Kanker anus adalah paling ujungnya (paling parah). Yang selalu harus kita duga penyebabnya adalah seks anal," kata Ari.
Tak hanya bagi penerima, pelaku juga bukan berarti terhindar dari penyakit.
Jika si penerima menderita penyakit, misalnya hepatitis B atau C, maka pelaku juga bisa tertular.
"Jadi ada dampaknya. (Pelaku) tidak juga aman jika penerimanya menderita hepatitis B, C atau HIV. Bisa ketularan," ucapnya.
Penggunaan pelumas memang membuat dubur menjadi lebih lunak untuk penetrasi, namun bukan berarti risiko kesehatan berkurang. Begitu pula jika pelaku menggunakan kondom.
"Kalau pelaku pakai kondom relatif risiko lebih kecil, tapi tetap ada risiko karena anus tidak siap untuk menerima benda asing selain kotoran keluar," jelas Ari
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Ketut Suparta Sodomi Wanita 32 Tahun di Kamar Kos Kuta Bali, Korban Lapor karena Tak Tahan Sakit