TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Zikria Dzatil, ibu rumah tangga asal Bogor, Jawa Barat, mengaku tak kuat dibully warganet setelah insiden pencemaran nama baik yang dilakukannya kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, di media sosial.
Zikria Dzatil terancam hukuman 6 tahun penjara karena dijerat pasal 28 ayat (2) jo pasal 45a ayat (2) tentang UU ITE.
Ibu Rumah Tangga ini mengaku menyesali perbuatannya yang bisa dibilang sangat tidak bijak dalam menggunakan media sosial.
Baca: Perempuan yang Hina Wali Kota Surabaya Menyesal & Minta Maaf: Saya Hanya Ibu Rumah Tangga Biasa
Ia tak menyangka jika tulisan yang diposting di laman Facebook miliknya itu bakal mengantarkannya ke balik jeruji besi.
Akun Zikria Dzatil pun lenyap, seiring berita tentang laporan polisi kepadanya gencar di media mainstream, baik media cetak, online, dan televisi.
"Saya ketakutan, seperti dikejar-kejar, banyak orang bully saya. Banyak juga yang teror anak saya. Saya ini cuma ibu rumah tangga biasa," kata Zikria Dzatil.
Baca: Prakiraan Cuaca di 33 Kota Besok, Selasa 4 Februari 2020: Hujan Petir di Surabaya dan Pontianak
Dengan kejadian ini, Zikria Dzatil ingin menunjukkan diri sebagai seorang yang bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya.
"Saya ingin menunjukkan diri, bahwa saya tidak seperti yang masyarakat Surabaya pikirkan. Ini cukup pelajaran buat saya," tandasnya.
Perempuan 43 tahun itu terisak ketika menyampaikan permohonan maaf kepada Risma.
Sambil terisak, Zikria Dzatil memanggil Risma yang sempat dihinanya itu dengan panggilan Bunda.
"Saya meminta maaf, saya sama sekali tidak ada maksud menghina bunda Risma. Maafkan saya Bunda, saya menyesal," sebut Zikria Dzatil sambil menitihkan air matanya di hadapan wartawan, Senin (3/2/2020).
Baca: Semangat Hina Tri Rismaharini di Medsos, Saat Ditangkap Sebut Wali Kota Risma Bunda, Lihat Sosoknya
Zikria Dzatil juga menyebut jika perkataan di media sosial itu ditulisnya hanya sekadar emosi dan terbawa situasi di media sosial.
"Saya ingin menunjukkan bahwa siapa saya sebenarnya. Saya seperti itu hanya karena situasi di media sosial. Saya hanya sebagai ibu rumah tangga biasa. Maafkan saya bunda Risma," tambahnya.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial.