Sehingga, mereka memastikan bahwa kondisi mereka di lokasi observasi saat ini tetap sehat.
"Pemeriksaan kesehatannya dilakukan dua kali, pagi dan malam, jadi tenang saja, kita sehat," ungkap Elva.
Mengutip Kompas.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Wiendra Waworuntu memastikan, 237 WNI dan 1 WNA yang diobservasi di Natuna mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar.
"Di sana (di lokasi observasi) ada pemeriksaan fisik, batuk, pilek, demam. Itu SOP (standar operasional prosedur) yang sama dilakukan di Wuhan, di Wuhan juga begitu itu sampai ke masyarakat," kata Wiendra di kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2020).
Wiendra mengatakan, pihaknya telah menyiagakan sejumlah dokter, mulai dari dokter umum, dokter spesialis jiwa, hingga psikolog.
Lokasi observasi juga dilengkapi dengan ruang ICU sederhana.
Baca: WNI Dari Wuhan Cina Bakal Diajak Wisata Menikmati Keindahan Natuna Setelah Jalani Observasi
Peserta yang diobservasi juga dipastikan tercukupi gizinya.
"Jadi memang sangat dijaga," ujar Wiendra.
Ia pun berharap, hingga masa observasi berakhir, tidak ada satupun dari mereka yang sakit atau menunjukkan gejala terinfeksi virus corona.
"Mudah-mudahan enggak ada yang batuk, pilek demam atau sesak. Kita mengharapkan dia dua minggu ini sehat," katanya.
Peserta Observasi Dinyatakan Sehat
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes, Vensya Sitohang mengatakan, memasuki hari keenam, 237 WNI dan 1 WNA yang diobservasi di Natuna dalam keadaan sehat.
Tenaga medis dan petugas lain yang bertugas di Natuna juga dilaporkan dalam kondisi baik.
"Sampai hari keenam ini mereka semua dalam keadaan sehat," kata Vensya di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020), dikutip dariĀ Kompas.com.
Baca: Tiga WNI yang Belum Dievakuasi dari Wuhan Membuktikan Semua yang Diobservasi di Natuna Sehat