News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Usai Bunuh Istri Pertama, Handoko Pura-pura Nangis Histeris dan Bersedih Ditinggal Istrinya

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG -  Handoko, warga Desa Way Galih, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan,  tega membunuh istri tuanya, Anis Suningsih.

Hal ini dilakukan lantaran ia tak tahan dirundung keributan soal poligami.

Musababnya, Anis sering meributkan perilaku tak adil suaminya yang telah menikah lagi atau berpoligami itu.

 

Gilanya, Handoko telah merencanakan pembunuhan itu, dengan skenario istrinya itu adalah korban begal. 

Pelaku pembunuhan keji itu pun berpuira-pura sedih, menangis kehilangan atas kematian istri tuanya tersebut.

Direktur Ditkrimum Polda Lampung, Kombes M Barly Ramadani mengatakan, dugaan sementara dari pembunuhan itu bermodus pembegalan terhadap korban.

“Dugaan kuat pelaku telah merencanakan pembunuhan korban. Modusnya korban pura-pura dibegal,” kata Barly, Minggu (9/2/2020).

Modus ini dikuatkan dengan hilangnya sepeda dan barang berharga milik korban ketika ditemukan bersimbah darah di areal perkebunan jagung di Desa Sindang Sari, Kecamatan Tanjung Bintang pada Rabu (5/2/2020) malam.

Pelaku Handoko bahkan ikut datang ke RS Airan, di Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, beberapa saat setelah korban ditemukan oleh warga setempat.

Warga Desa Way Galih, Kecamatan Tanjung Bintang itu sempat dibawa ke Klinik Centro Jati Agung, kemudian dirujuk ke RS Airan. Namun nyawa korban tidak tertolong.

Korban Anis Suningsih meninggal dunia akibat 5 luka tusuk di perut.

Di RS Airan ini, Handoko sempat berakting syok dan menangis ketika melihat jasad Anis terbujur kaku dengan perut penuh luka tusuk, yang awalnya diduga tewas dibunuh begal.

“Kasus ini masih kami dalami sementara, besok akan disampaikan detailnya saat ekspos kasus,” kata Barly.

Diberitakan sebelumnya, seorang suami membunuh istri pertamanya karena cekcok mengenai poligami. Korban mengultimatum pelaku untuk memilih istri tua atau istri muda.

“Korban ini hidup susah dengan tiga anak. Sedangkan istri muda di Aceh hidup mapan tanpa anak,” kata Barly.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini