TRIBUNNEWS.COM - Penggerebekan pekerja seks komersial dengan memanfaatkan jaringan online yang melibatkan anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade berbuntut panjang.
Sebelumnya Politikus Partai Gerindra ini mengikuti penggerebekan terhadap seorang pekerja seks komersial (PSK) pada 26 Januari lalu di sebuah hotel berbintang di Kota Padang, Sumatera Barat.
Ada yang menyebut Andre sengaja menjebak para pelaku dan ada pihak mempertanyakan kewenangannya saat terlibat dalam penggerebekan tersebut.
Wakil Ketua Dewan Pempina Partai Gerindra, Sandiaga Uno mengatakan apa yang dilakukan oleh Andre berlawanan dengan fungsi dan tugasnya sebagai wakil rakyat.
"Saya mengelihat bukan tugas dari Bang Andre mungkin lebih tugas dari aparat hukum, jadi saya tentunya Bang Andre sahabat saya, sekarang baru tugas di DPR RI," kata Sandiaga dikutip dari channel YouTube KompasTV, senin (10/2/2020).
Sebagai pimpinan partai berlambang kepala garuda ini, Sandiaga berjanji akan memberikan arahan kepada kader-kadernya, termasuk Andre.
"Saya akan terus mengingatkan bahwa funsi utamanya sebagai wakil rakyat," imbuhnya.
Dalam waktu dekat Partai Gerindra akan segera memanggil Andre soal keterlibatannya.
Terutama perihal kuitansi pemesanan kamar yang sempat beredar di jejaring media sosial.
"Saudara Andre akan dimintakan keterangan di masjelis kerhomatan"
"Dan DPP Partai Gerindra untuk melakukan klarifikasi terhadap apa yang sudah kita ketahui kuitansi beredar di masyarakat," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufi Dasco Ahmad.
Akibat keterlibatannya dalam penggerebekan kasus prostitusi online ini, Andre terancam gagal ikut dalam
"Perlu dikethaui DPP Partai Gerindra mempertimbangkan tidak mecalonkan Andre sebagai calon Gubernur Sumatera Barat," tandas Sufi.
Baca: BREAKING NEWS: Besok Majelis Kehormatan Gerindra Periksa Andre Rosiade
Keterangan Andre Rosiade