Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade angkat bicara soal penggerebekan prostitusi online di Kota Padang.
Dalam kasus tersebut, tak hanya wartawan yang juga hadir untuk menyaksikan penggerebekan yang dilakukan oleh kepolisian, bahkan Andre Rosiade juga ikut dalam penggerebekan tersebut.
Andre yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat itupun angkat suara terkait adanya dirinya serta banyaknya wartawan yang turut menyaksikan penggerebekan itu.
Menurutnya, lokasi hotel tempat penggerebekan itu memang satu tempat dengan kegiatan penyampaian visi dan misi Calon Guberner di Sumatera Barat saat itu.
Di acara tersebut, banyak wartawan yang sedang meliput kegiatan itu, sehingga tidak aneh jika kemudian banyak wartawan yang datang turut menyaksikan penggerebakan itu.
"Kebetulan di hotel itu ada acara penyampaian visi dan misi calon gubernur sumatera barat di hotel yang sama, dan kemudian wartawan banyak meliput hal itu," ungkap Andre Rosiade saat berbicara di Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Rabu (5/2/2020).
"Kebetulan hotelnya sama, kebetulan waktu polisi datang dan mereka mendengar, ya tentu ini hot news bagi wartawan, sehingga wartawan ikut kesana," ungkap Andre.
Menurut Andre, pengungkapan prostitusi online di Padang itu merupakan tindak lanjut dari pelaporan dan keresahan dari masyarakat kepada dirinya.
Dikutip Kompas.com, Andre mengatakan dirinya sebagai anggota dewan hanya sebagai orang yang meneruskan laporan dari masyarakat kepada kepolisian.
Ia membantah jika dirinya dituduh melakukan penjebakan dengan memesan kamar tersebut.
"Tidak benar saya melakukan penjebakan kepada PSK itu. Yang memesan adalah warga yang melaporkan adanya prostitusi online, kemudian polisi perlu bukti dan akhirnya warga itu memesan dan kemudian digerebek," jelas Andre.
Baca: Digerebek di Kamar Hotel, Begini Nasib NN PSK yang Dipesan Andre Rosiade, Sandiaga Uno Bereaksi
Penjelasan Kabid Humas Polda Sumbar
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto menjelaskan posisi Andre saat kejadian tersebut sebagai masyarakat biasa yang memberikan infomasi kepada pihak berwenang.
"Untuk Pak Andre nya hanya sebagai pemberi infomasi dalam kegiatan itu," kata Stefanus saat dihubungi Tribunnews, Kamis (6/2/2020).