News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita 2 Tatung Amoy Cantik Singkawang, Awalnya Nangis Tiap Hari dan Ingin Bunuh Diri, Dikira Stres

Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut ini cerita 2 tatung amoy cantik di Singkawang. Awalnya nangis setiap hari sampai ingin bunuh diri. Mereka bahkan dikira stres.

TRIBUNNEWS.COM- Momen perayaan Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020 baru saja berlalu yang ditutup dengan serangkain acara maupun ritual.

Namun ada kisah menarik saat Parade tatung pada puncak event Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020 di Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020).

Kisah dua tatung amoy cantik yang menyatu bersama sebanyak 847 tatung lainnya menjadi pembeda.

Ya, dua tatung wanita ini ternyata bersaudara bernama Susan dan adiknya Su Sian.

Dua kakak beradik ini sudah tiga tahun terakhir aktif menjadi Tatung dan rutin tampil di Cap Go Meh Singkawang.

Sebelum menjadi Tatung, ada serangkaian kisah sulit yang harus dilaluinya.

Kedua amoy cantik ini pun membagikan masing-masing takdirnya menjadi seorang tatung.

Berikut beberap fakta yang dirangkum Tribunpontianak.co.id dari kisah dua amoy cantik bersaudara menjadi tatung :

1. Sempat Ingin Bunuh Diri

Su Sian menceritakan jika dulu ia sempat ingin bunuh diri ketika mengetahui bahwa ia adalah seorang Tatung.

Mulanya ia tidak ingin menjadi Tatung, karena menurutnya menjadi seorang Tatung itu bukanlah perkara mudah.

Wanita yang mengenakan kaos hitam bermotif naga emas ini mengutarakan, jika ia malu ketika diarak keliling kota dan disaksikan oleh banyak orang.

"Dulu kan Tatung itu laki-laki, jarang ada perempuan," ungkapnya.

Baca: Gadis dari Salatiga Terkejut Pertama Kali Bertemu Ayah Angkatnya, Ternyata Aktor Terkenal Andy Lau

Baca: Viral Cerita Mendebarkan dengan Grabcar, Penumpang Bagikan Pengalaman Pentingnya Emergency Button

Baca: VIRAL Uang Panaik Rp 3 Miliar, saat Acara Lamaran Sampai Undang Evi Masamba, Keluarga Buka Suara

2. Dirasuki oleh Dewi Naga Emas

Perempuan yang mengaku dirasuki oleh Dewi Naga Emas atau Kim Liung Nyiong Nyiong ini menceritakan, sebelum menjadi Tatung awalnya merasa ada yang mengikuti dan seperti mau dirasuki.

Ia menolak, hingga akhirnya sang ayah yang telah mengetahui anak perempuannya bisa menjadi Tatung, memberitahunya.

"Kamu sudah bisa," ungkap Su Sian memeragakan ucapan ayahnya.

Mendengar hal itu sontak ia pun menangis, menangis setiap hari bahkan ingin bunuh diri.

3. Takdir

Hingga akhirnya sang ayah menjelaskan jika menjadi Tatung adalah keturunan dan tidak bisa dihindari.

Jadi mau tidak mau ia pun harus menerimanya dan menurutnya mungkin ini sudah menjadi takdir.

"Ini pintu sudah dibuka tapi tidak bisa ditutup lagi. Kalau kamu nolak mungkin ini yang baik akan pergi," ungkapnya mengingat ucapan sang ayah kepadanya.

Parade Tatung pada puncak event Cap Go Meh 2020 disepanjang Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020). Parade tatung ini diikuti 847 Tatung. (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA) (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)

4. Dikira Stres

Sama halnya dengan Susan, kakak dari Su Sian ini juga awalnya menolak menjadi Tatung karena malu.

Saat ini ia menetap di Singapura karena bekerja, namun harus pulang setiap tahunnya untuk Cap Go Meh di Singkawang.

"Jika tidak pulang, saya sakit kayak orang linglung gitu," sebut Susan.

Wanita yang kompak menggunakan kaos hitam dengan motif naga emas ini juga menceritakan jika sebelum menjadi Tatung, ia sempat dikira stres.

Karena berada jauh dari rumah, ia pun diminta untuk pulang oleh sang ayah.

Dan ketika pulang ke Singkawang, seketika bisa Tatung.

"Saya kan sampai malamnya, lalu langsung pengen ke Pekong ini dan langsung Tatung. Terus besoknya gawat, paginya langsung Tatung," ceritanya kepada Tribun.

5. Sering Bermimpi dan Takdir

Sebelum menjadi Tatung, ia kerap bermimpi yang dikira mimpi biasa.

Seperti mimpi dibawa ke sebuah pekong, dan ditunjukan gaunnya.

Namun ia tak menceritakan mimpi-mimpinya itu kepada sang ayah, karena takut dikira stres.

Hingga akhirnya sang ayah pun mengetahui dan memintanya jangan takut.

"Kalau ini yang baik dan mungkin sudah saatnya. Yang penting niatnya baik, dan buat kamu juga baik," ungkapnya mengulang perkataan sang ayah.

Mendengar hal itu ia pun akhirnya mencoba menjalani takdirnya menjadi Tatung.

Menurut penuturannya, ia dirasuki oleh Dewi Naga Laut atau Hoi Liung Nyiong Nyiong.

Baca: Viral Anggota Polisi Ketahuan Selingkuh, Gelagapan saat Disidang Mertuanya, Istri juga Alami KDRT

Baca: Media Asing Soroti Foto Viral Orangutan di Kalimantan yang Ulurkan Tangan ke Seorang Pria

6. Terhindar dari Perbuatan Buruk

Susan yang tinggal dan bekerja di Singapura, menceritakan pengalamannya setelah menjadi Tatung.

Menurutnya, menjadi Tatung membawa kehidupannya menjadi lebih baik.

Seperti ingin melakukan hal yang tidak baik, baik disengaja ataupun tidak, pasti akan banyak halangannya.

Ia mengisahkan ketika di Singapura, ia kerap diajak teman-temannya keluar bersama untuk menikmati hiburan malam, setelah penat bekerja.

Namun tanpa disengaja, setiap kali ingin pergi, ia selalu mengantuk dan akhirnya tertidur.

Kejadian itu selalu berulang hingga akhirnya ia tak pernah lagi menginjakkan kaki ke tempat hiburan malam.

"Setelah menjadi Tatung, ya kejadiannya bukan sekali dua kali, tapi setiap mau pergi pasti mengantuk dan tertidur," curhatnya.

Hal ini dibenarkan oleh adiknya, yakni Su Sian.

Ia juga mengalami hal yang sama.

"Setiap kali mau pergi ke tempat yang tidak baik, pasti tertidur. Tidak tau mengapa," ungkap wanita berambut lurus itu.

Menurut mereka, tidak menutup kemungkinan bisa membantu mengobati orang lain jika mereka terus belajar dan mengasah kemampuannya.

Dan hingga saat ini, mereka terus belajar untuk menjadi lebih baik.

(Tribun Pontianak/Rizki Fadriani)

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul "FAKTA Tatung Amoy Cantik Singkawang, Stres dan Ingin Bunuh Diri hingga Takdir Dua Bersaudara"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini