Peneliti Sebut Jabar Rawan Gigitan Ular Berbisa
Diberitakan sebelumnya, Peneliti Pusat Studi Komunikasi Lingkungan (Pusdikomling) Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Herlina Agustin mengatakan, Jawa Barat rawan gigitan ular.
Ini karena, banyaknya korban tewas akibat gigitan ular berbisa.
Dari 1-25 Januari 2020 saja, sebanyak 4 orang di Indonesia meninggal karena gigitan ular.
"Bulan ini 4 korban tewas. Semuanya di Jabar. Jabar darurat gigitan ular," ujar Herlina, Minggu (26/1/2020), dikutip Kompas.com.
Baca: Ular Weling Tewaskan Bocah di Bandung, Panji Petualang Ungkap Keganasan si Ular
Herlina menjelaskan, keempat korban tewas berasal dari Tasikmalaya, Indramayu, Bandung, dan Sumedang.
Dia menilai penyebab banyaknya korban gigitan ular di Jabar karena penduduk Jabar paling banyak di Indonesia.
Di Jawa Barat juga banyak keeper ular atau orang yang memang memelihara ular.
Herlina juga menerangkan, cara menghadapi ular jenis weling.
Ketika bertemu dengan ular itu, jangan banyak bergerak karena gerakan akan membuat ular merasa terancam dan bertindak agresif.
"Pakai APD (alat pengaman diri). Kalau ke sawah, ke kebun, pakailah sepatu bot dan topi," imbuhnya.
Bila menemukan orang yang tergigit ular, langkah pertama adalah imobilisasi seperti pada kasus patah tulang.
Korban tidak boleh banyak bergerak dan segera bawa ke rumah sakit untuk dilakukan observasi 2 x 24 jam.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Kontributor Kompas TV Cirebon, Muhamad Syahri Romdhon/Kontributor Bandung, Reni Susanti)