TRIBUNNEWS.COM - Kasus perundungan atau bullying yang dilakukan tiga siswa kepada seorang siswi di SMP Muhammadiyah, Butuh, Purworejo sempat menyedot perhatian warganet.
Pasalnya, ketiga pelaku dengan tega menendang dan memukul korban dengan sapu.
Bahkan, di video itu tampak siswi terpojok di kursinya sambil meringkuk memegangi perutnya.
Menurut pemeriksaan polisi, motif aksi penyiksaan ini adalah karena tiga pelaku sakit hati dilaporkan korban ke gurunya bahwa dia dimintai sejumlah uang.
Tiga pelaku ini belakangan diketahui adalah kakak kelas korban.
Mereka duduk di bangku kelas 9 SMP, sedangkan korban kelas 8 SMP.
Korban juga merupakan siswi berkebutuhan khusus.
Kini ketiga pelaku, TP (16), DF (15), dan UHA (15) hanya bisa tertunduk lesu di kantor polisi karena sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca: Korban Perundungan SMP di Purworejo Berkebutuhan Khusus, Ganjar Fasilitasi untuk Pidah Sekolah
Baca: Kronologi Siswi SMP di Purworejo Dipukuli, Korban Kerap Dimintai Uang, Ini Saran Ganjar Pranowo
Seorang guru di SMP tersebut, Tutik mengungkapkan fakta bahwa tiga pelaku adalah murid pindahan.
Mereka baru masuk pada tahun ajaran 2019-2020.
Tutik mengaku, tiga anak pelaku pem-bullyan itu memang nakal di sekolah.
"Memang nakal itu, yang pelakunya itu memang nakal luar biasa," kata Tutik pada tayangan Kompas TV Kamis, (13/2/2020).
Kepindahan ketiganya, memang karena memiliki masalah di sekolah sebelumnya.
"Itu karena pindahan (pelaku), ya anak pindahan kan biasanya otomatis bermasalah."