Pada saat tidak banjir, di sekolah yang sering terdampak terdapat pemadatan pelajaran.
"Saat banjir ada yang belajar mandiri, tutorial, sekolah singgah juga, Itu skenario pembelajarannya," ujarnya.
Saat disinggung apakah ada wacana untuk pemindahan bagi sekolah yang kerap dilanda banjir, Juhana mengatakan itu haru bedol desa, harus pindah dulu penduduknya.
"Percuma kalau sekolah dipindahkan tapi penduduknya tidak dipindahkan," katanya.
Dia mengaku ada sekolah yang mau dipindahkan, tapi penduduknya menolak.
Disdik Kabupaten Bandung mendesain dari daya serap kurikulum dan itu sudah ditunjukkan di Dayeuhkolot dan Baleendah.
"Ternyata tidak berpengaruh adanya banjir terhadap prestasi (anak). Nilai ujiannya bagus, prestasinya muncul karena mungkin guru dan muridnya sudah terbiasa dan familiar dengan desain model pembelajarnya," ucap Juhana.
Juhana mengatakan, pada saat banjir bagaimana menyiasatinya, dan saat sedang tidak banjir terdapat pemadatan belajar.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul 12 Sekolah Dasar di Kabupaten Bandung Terendam Banjir