Diakuinya dalam peningkatan aktivitas pelabuhan ini, dimulai dengan mengganti alat bongkar muat.
Pergantian disini bukan mengganti dengan alat yang baru, namun membuat sistem angkut yang lebih canggih.
Misalnya yang dulunya hanya truk crane, Rudi ingin diganti dengan crane yang permanen.
Sehingga ketika kapal bersandar, bongkar muat barang bisa segera dilaksanakan.
“Seperti yang diterapkan pelabuhan internasional, yang terpenting menekan harga transportasi, seperti biaya Batam-Singapura atau sebaliknya supaya tidak terlalu tinggi,” kata Rudi.
Sementara itu bagian selatan pelabuhan saat ini ada tiga gudang besar.
Dua gudang sudah dibongkar, sedangkan satu gudang lagi sedang dalam pengerjaan.
“Tunggu 6 bulan lagi, nanti bongkar habis untuk menampung ribuan kontainer,” ucapnya.
Dengan begitu menurut Rudi, bagian selatan pelabuhan bisa menjadi tempat parkir kontainer, sehingga bisa sebagai salah satu sumber Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Semuanya bisa dimanfaatkan,” katanya.
Ia berharap aktivitas Pelabuhan Batuampar bisa meningkat seratus persen. Saat ini aktivitas pelabuhan masih hanya 350 ribu Teus.
“Angkanya kecil sekali, artinya ke depan kita inginkan naik jadi 700 ribu Teus, atau bahkan bisa sampai 1 juta lebih,” ujar Rudi. (Tribunnews.com/Tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)