Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Puluhan rumah di Kampung Gadung, RT 5/5, Desa Cintaasih, Kecematan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terdampak pergerakan tanah.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, akibat kejadian tersebut 4 rumah mengalami rusak berat, 19 rusak ringan dan 13 rumah terancam.
Kepala Pelaksana BPBD KBB, Duddy Prabowo mengatakan, pergerakan tanah itu berupa tipe rayapan dan nendatan yang terjadi pada pertengahan Februari 2020 lalu.
"Di lokasi ini pernah terjadi juga pergerakan tanah pada tahun 2019," ujar Duddy melalui keterangan tertulisnya, Selasa (18/2/2020).
Menurutnya, bencana pergerakan tanah tersebut kemungkinan dipicu curah yang hujan cukup tinggi, sehingga menyebabkan bobot masa lereng bertambah akibat kuat geserannya berkurang atau menurun, sehingga sifat fisik batuan atau tanah menjadi kurang kompak.
Baca: SDM Unggul Jadi Tantangan Bisnis Digital Tanah Air
Baca: Kenang Ashraf Sinclair, Christian Sugiono dan Titi Kamal Menangis, BCL Titip Pesan Ini
Baca: 75 WNI Kru Kapal Diamond Princess Harus Jalani Observasi Kesehatan Bila Dievakuasi dari Jepang
"Selain itu, penataan drainase yang tidak kedap air mengakibatkan limpasan air hujan yang sebagian besar meresap ke dalam tanah dan menjenuhi lereng sehingga tanah menjadi jenuh," katanya.
Ia mengatakan, jika tanah lapukan yang menumpang diatas batuan yang lebih kedap air dan kelerengan relatif landai gerakan tanah tipe rayapan mungkin terjadi ketika turu hujan lebat.
"Untuk langkah antisipasi, sementara 23 KK di ungsikan ke tempat yang lebih aman di daerah sekitar terjadinya pergeseran tanah," kata Duddy.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Puluhan Rumah di Cipongkor Kabupaten Bandung Barat Terdampak Pergerakan Tanah