“Tumben, hari itu dia minta uang jajan dobel sambil merengek ke saya."
"Tapi bukan dia suka maksa lho, biasa itu manja-manja dia kalau sama saya, sambil ketawa-tawa kok kalau merengek itu, sama Ibunya juga,” ungkap Suraji.
Baca: Punya Ide Susur Sungai Tapi Tinggalkan Peserta, Ini Pengakuan Tersangka Pembina Pramuka SMPN 1 Turi
Baca: Sempat Diingatkan Warga, Pembina Pramuka SMP 1 Turi Katakan Nggak Apa-apa Kematian di Tangan Tuhan
Ia juga mengungkapkan, persiapan yang dilakukan oleh Yasinta sebelum berangkat pramuka.
“Pas berangkat, dia pakai jilbab, terus ditutup topi Pramuka. Sudah lama dia enggak pakai anting-anting, dia copotin titip ke ibunya."
"Sebelah sepatunya bolong bekas terbakar waktu kegiatan minggu lalunya, tapi masih dipakai dulu,” tambahnya.
Permintaan Terakhir
Suraji mengatakan, Yasinta sempat minta dibelikan hadiah sepatu baru di hari ulang tahunnya, karena sepatu yang lama bolong.
Namun, Suraji belum bisa membelikan hadiah sepatu, karena dagangannya masih sepi.
Rencananya, Senin besok Suraji ingin menepati janjinya untuk membelikan sepatu untuk Yasinta.
“Pas ulang tahun kemarin, Saya belum bisa kasih hadiah, ya dia tanya 'bapak enggak ngasih hadiah ulang tahun?'”, ujarnya menirukan Yasinta, dikutip dari TribunJogja.com, Minggu.
“Sekarang belum, nanti ya, jualan baru sepi," jawabnya.
“Rencananya besok mau saya ajak beli sepatu untuk hadiah ulang tahun kemarin,” jelas Suraji.
Seluruh Korban Ditemukan
Mengutip TribunJogja.com, seluruh korban tragedi susur sungai SMPN 1 Turi Sleman telah ditemukan pada Minggu (23/2/2020).