News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tragedi Susur Sungai

Naik Motor Surabaya-Yogya, Ayah Korban Susur Sungai Ungkap Penyesalan Baru Turuti Keinginan Anaknya

Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prosesi pemakaman Zahra Imelda, Minggu (23/2/2020).

Pengakuan Kepala Sekolah

Kepala Sekolah SMPN 1 Turi Sleman, Titik Nurdiana mengatakan, kegiatan pramuka memang menjadi kegiatan ekstrakurikuler rutin di sekolahnya.

Namun, Titik mengaku tak mengetahui saat kegiatan susur sungai tersebut berlangsung hingga menewaskan 10 siswa SMPN 1 Turi.

Baca: Cerita Haru Ayah Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi: Persiapan sebelum Pramuka hingga Batal Beri Kado

Baca: Tingggalkan Siswa di Sungai, Pembina Pramuka SMPN 1 Turi jadi Tersangka, Terancam 5 Tahun Penjara

Ia menyebut, ketujuh pembina yang menemani kegiatan pramuka Jumat lalu, merupakan guru yang mengajar di sekolahnya.

"Kegiatan Pramuka memang rutin setiap hari Jumat, dari pukul 14.00 sampai 15.30. Ada tujuh pembina yang ikut dalam kegiatan susur sungai. Semuanya adalah guru SMPN 1 Turi," kata Titik Nurdiana di SMPN 1 Turi, Sabtu (22/02/2020), dikutip dari TribunJogja.com.

Titik mengatakan, para pembina pramuka tak berkoordinasi dengan dirinya untuk melakukan kegiatan susur sungai bagi anggota pramuka.

Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Titik Nurdiana jumpa pers di SMPN 1 Turi, Sabtu (22/02/2020). (Tribun Jogja Official)

Adapun menurutnya, kegiatan pramuka sudah ada sejak lama di sekolah tersebut.

"Kebetulan saya baru satu setengah bulan menjabat kepala sekolah, kegiatan Pramuka melanjutkan dari program lama."

"Jujur saya tidak tahu ada kegiatan susur sungai," jelasnya.

Menurutnya, siswa menganggap kegiatan susur sungai menjadi suatu hal yang biasa.

"Mungkin karena siswa berasal dari Turi dan sudah paham daerah Turi. Jadi mungkin ya menganggap itu biasa," sebutnya.

Baca: Warga Sudah Mengingatkan, Pembina Pramuka SMP 1 Turi Nekat Lakukan Acara: Kalau Mati di Tangan Tuhan

Baca: Cetus Program Susur Sungai, Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Resmi Ditahan dan Terancam 5 Tahun Penjara

Pihaknya tak tahu jika akan ada musibah hingga anak-anak didiknya menjadi korban jiwa.

Sehingga, Titik memohon maaf dan berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.

"Kami atas nama sekolah mohon maaf atas terjadinya musibah ini yang benar-benar tidak kami prediksi dari awal, tidak menduga," ujar Tutik, dikutip dari Kompas.com, Sabtu.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJogja.com/Wisang Seto Pangaribowo/Santo Ari) (Kompas.com/Wijaya Kusuma)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini