Beberapa Dam yang dilaukan pemantauan yakni di Dam Matras, Dam bubrah, Dam lengkong, Dam polowidi, Dam watu gajah, Dam gawar, Tempuran bedog.
Baca: Tersangka Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman: Punya Ide tapi Justru Tinggalkan Peserta
Satu Tersangka
Pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap 13 saksi dari 3 kelompok yang berbeda terkait peristiwa tersebut.
Tiga kelompok tersebut terdiri dari 3 orang pembina pramuka tingkat kabupaten, 3 orang warga setempat yang merupakan pengelola wisata dukuh sempor dan tujuh pembina pramuka SMPN 1 Turi.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yulianto mengatakan dari 13 saksi tersebut, satu saksi dinaikkan statusnya menjadi tersangka yakni seorang guru pembina pramuka di SMPN 1 Turi yang berinisial IYA.
"7 orang pembina sekolah ini, 6 pembina mengantar ke tujuan lokasi wisata susur sungai, dan 1 menunggu di sekolah menjaga barang bawaan siswa, dari 6 yang mengantar, 4 orang mengikuti rombongan susuri sungai, satu orang menunggu di tempat finish."
"Dan satu (satu) pembina ada keperluan sehingga meninggalkan rombongan setelah mengantar siswa di lembah Sempor. Dan yang meninggalkan peserta inilah statusnya dinaikkan menjadi tersangka," ungkap Yulianto dikutip dari situs resmi Polda DIY.
Dari pemeriksaan saksi warga setempat diketahui bahwa rombongan pramuka ini tidak melakukan ijin/pemberitahuan ke warga.
Untuk tersangka IYA, dikenakan pasal 359 dan 360 UU KUHP karena kelalaiannya mengakibatkan nyawa seseorang melayang.
Baca: Dua Siswa SMPN 1 Turi Masih Hilang Pasca Banjir Bandang Sungai Sempor Sleman
Tanggapan Gubernur DIY
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyangkan kegiatan susur sungai yang diadakan SMPN 1 Turi, Sleman dilaksanakan pada saat musim hujan.
Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya beberapa siswa SMP N 1 Turi, Sleman saat kegiatan susur sungai di Sungai Sempor pada Jumat (21/2/2020) siang.
"Ikut berduka cita atas meninggalnya anak-anak dari SMPN 1 Turi di Kabupaten Sleman atas musibah pada waktu punya aktivitas menyusuri sungai," kata Sri Sultan dalam keterangannya seperti diunggah twitter Humas Pemda DIY @humas_jogja.
Namun disisi lain ia juga prihatin dengan peristiwa tersebut dan menyayangkan mengapa kegiatan tersebut dilakukan di sungai pada saat musim hujan.