TRIBUNNEWS.COM - Kisah pilu datang dari seorang ayah yang anaknya menjadi satu di antara korban tewas tragedi susur sungai Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020).
Sang anak Zahra Imelda Salsabila, siswi SMPN 1 Turi, Sleman ditemukan pada Minggu (23/2) sekitar pukul 07.10 WIB.
Ayah mendiang Zahra, Prasetyo Budi, begitu terpukul mendengar kematian anaknya tersebut.
Bahkan saat mendengar soal kabar duka tersebut, Prasetyo Budi sedang tak berada di Sleman, melainkan di Surabaya.
"Jumat saya mendengar kabar, saya langsung pulang dari Surabaya naik motor,” katanya, dilansir TribunJogja.com, Senin (24/2/2020).
“Dan ternyata anak saya sudah tidak ada (meninggal),” lanjutnya lagi.
Padahal pihaknya mengaku sebelumnya sempat berkomunikasi dengan sang anak tersayangnya.
Mendiang Zahra, saat hidup sempat menelpon sang ayah untuk meminta handphone baru.
Baca: Wawancara Eksklusif dengan Pemancing yang Selamatkan Nyawa 20 Siswa yang Hanyut Saat Susur Sungai
“Handphone itu sudah saya siapkan, rencananya libur Sabtu-Minggu saya antar," tuturnya.
Dalam kenangannya, Zahra merupakan anak yang penurut, pintar, pendiam. Kini dia hanya bisa pasrah.
Paman Zahra, Wisnu Hartana menambahkan, dua hari sebelum kejadian musibah susur sungai, Zahra mengajak makan-makan dengan pamannya yang lain.
Namun takdir berkata lain, Zahra menjadi korban pada musibah susur sungai Sempor.
"Dia (Zahra) kan sangat dekat dengan om-nya (paman), sempat mengajak makan-makan rencananya pada Minggu ini, mau diajak makan-makan," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya tragedi maut susur sungai yang terjadi pada siswa SMPN 1 Turi Sleman di Sungai Sempor Sleman, Jumat (21/2/2020), mendatangkan duka tersendiri.