Yasinta sempat minta dibelikan hadiah sepatu baru di hari ulang tahunnya karena sepatu yang lama bolong.
Sang ayah belum bisa membelikan hadiah sepatu untuk anak semata wayangnya itu karena dagangannya masih sepi.
Rencananya, besok sang ayah ingin menempati janjinya membelikan sepatu untuk Yasinta.
Namun Tuhan punya rencana lain, Yasinta ditemukan meninggal Minggu (23/2/2020) oleh tim SAR.
“Pas ulang tahun kemarin, Saya belum bisa kasih hadiah, ya dia tanya. Bapak nggak ngasih hadiah ulang tahun?”, ujarnya menirukan anaknya.
“Sekarang belum, nanti ya, jualan baru sepi," kenangnya lagi.
“Rencananya besok mau saya ajak beli sepatu untuk hadiah ulang tahun kemarin,” katanya.
Namun kini rencana itu hanya tinggal rencana, Suraji telah ditinggal Yasinta sang anak satu-satunya untuk selamanya.
Yasinta dimakamkan pukul 14.00 di permakaman umum Dadapan Wetan.
"Mungkin setelah ini akan tahlilan selama 7 hari. Tepatnya bagaimana nanti akan berembuk dengan keluarga," tutur Ketua RT 06 Dadapan, Subardi, saat ditemui di rumah duka.
Almarhumah dikenal sebagai sosok berprestasi. Fasih membaca ayat-ayat suci Al-Quran adalah satu hal yang sangat dikenang Subardi dari Yasinta.
Kehilangan ini adalah pukulan berat bagi keluarga.
Satu-satunya buah hati pasangan Suraji dan Hesti kini menghadap sang Khalik dalam usia masih belia. Renjana orang tua-anak kini terpisahkan ruang dan waktu.
Selama 38 jam keluarga menunggu kepastian bagaimana keadaan Yasinta. Hingga akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan dengan kondisi tak bernyawa.
"Kami (warga) berusaha menghibur orangtuanya, membesarkan hatinya selama proses pencarian kemarin," ucap Ketua RW 27 Dadapan, Imam Muharor.