Menurut Siti, ada yang menangis hingga berteriak-teriak.
"Sekali lagi ini baru gejala bukan gangguan, ada yang menangis dan berteriak-teriak misalnya."
"Kami akan terus mendata gejala yang ditunjukkan adik-adik," jelas dia.
Dibuka dua posko untuk penanganan psikis siswa, dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas Turi dan SMPN 1 Turi.
"Kemungkinan sampai seminggu ke depan kami stand by di dua posko. Jika diperlukan kami juga melakukan home visit," imbuh Siti.
Pendampingan Psikolog untuk Keluarga Korban
Mengutip Kompas.com, Koordinator Posko Data dan Informasi BPBD DIY, Makwan mengatakan, tim psikolog juga akan melakukan pendampingan pada keluarga korban meninggal.
Tim akan mendatangi rumah kesepuluh korban jiwa atas tragedi susur sungai tersebut.
"Home visit untuk orangtua yang (anaknya) korban meninggal. Yang siswa kelas 7 dan 8 selamat akan dilaksanakan di sekolah," jelasnya.
Polda DIY menurunkan 2 tim, yakni untuk di sekolah dan ke rumah korban meninggal.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJogja.com/Santo Ari) (Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella)